Ketika itu, di negara tersebut, para manajer VIXX mengira bahwa boyband yang terdiri dari N, Leo, Ken, Ravi, Hongbin, dan Hyuk itu diculik.
"Kami menumpang sebuah bus ke bandar udara (bandara) di Kazakhstan untuk kembali ke Korea. Namun, ketika kami sampai (di bandara), segera sesudah para manajer turun (dari bus), bus itu melaju lagi," tutur N ketika berbincang dalam acara Radio Star di layar kaca MBC pada Rabu (7/3/2018) waktu Korea.
"Kami bertanya ke mana kami dibawa, dan pengemudi bus itu mengatakan kepada kami, karena waktu check in (untuk para calon penumpang) masih lama, mereka akan membawa kami ke lounge di bandara dulu. Kami percaya kepada mereka, jadi kami tidur saja dalam bus, tetapi para manajer kami mengejar bus sembari berteriak," sambungnya.
N menjelaskan bahwa para member VIXX hanya berpikir bahwa informasi mengenai waktu check in tidak dengan benar disampaikan kepada para manajer mereka.
N mengatakan pula bahwa para member VIXX merasa bersyukur diperlakukan sebagai VIP selama berjalan menuju lounge itu.
Para manajer VIXX sampai di lounge segera setelah grup tersebut tiba. Namun, kemudian, para pengawal melarang mereka masuk (ke lounge), meski VIXX telah memintanya.
N menambahkan, "Para pengawal mengatakan kepada kami bahwa manajer kami dilarang masuk karena hanya tamu-tamu terkenal yang diizinkan."
Namun, sambung N, ketika itu tiba-tiba satu demi satu pintu lounge terbuka dan seorang pelajar SMA masuk.
N melanjutkan, "Kami berpikir, "Apa yang sedang terjadi? Ia adalah putri raja negeri itu."
Lalu, dengan bangga N membagi kisahnya, "Tampaknya, sang putri raja merupakan seorang penggemar VIXX dan ia paling menyukai saya. Ia ingin bersalaman dengan kami dan berfoto bersama dan karena itulah ia 'menyandera' kami dalam bus. Itu ketika kami mempelajari apa yang sedang terjadi."
N menambahkan, "Kami kemudian mendengar bahwa ia sebenarnya adalah putri presiden (bukan putri raja)."
https://entertainment.kompas.com/read/2018/03/08/165821710/vixx-kenang-kejadian-dikira-diculik-di-kazakhstan