KOMPAS.com - Duo musisi The Chainsmokers merilis sebuah lagu berjudul "Everybody Hates Me" pada Selasa 15 Maret 2018.
Dalam lagu ini, Andrew Taggart melantunkan sebuah lagu yang menceritakan tentang kesendirian dan mengkritik diri sendiri meski di sekitarnya ia dipuja oleh penggemar.
Sesaat setelah dirilis, "Everybody Hates Me" mendapatkan banyak respons positif dari penggemarnya. Kebanyakan penggemar menyatakan lagu tersebut memuat sebagian dari kisah hidup mereka.
"Lagu ini menggambarkan kepingan dari hidupku," tulis seorang penggemar seperti dikutip dari Ace Showbiz Jumat (23/3/2018).
Lagu "Everybody Hates Me" pertama kali dimainkan di Wina pada 10 Februari 2018. Di sana, lagu tersebut digunakan sebagai tembang penutup dalam tur The Chainsmokers yang bertajuk Memories... Do Not Open.
Pada awalnya, lagu tersebut memang direncanakan untuk rilis pada bulan Februari. Sayangnya rencana tersebut batal. Sebagai gantinya, The Chainsmokers merilis sebuah singel berjudul "You Owe Me Instead".
Pada 2017 lalu, nama The Chainsmokers mulai dikenal lantaran menciptakan hits cinta seperti "Closer" dan "Something Just Like This".
Namun saat ini, The Chainsmokers merilis sejumlah lagu dengan cerita cenderung gelap. Menurut Taggart, hal itu dilakukan sebagai wujud pendekatan pada kehidupan masyarakat.
"Saya pikir kondisi masyarakat sekarang cenderung gelap. Karena karya kami selalu merefleksikan apa yang terjadi pada hidup dan dunia sekitar kita," kata Taggart.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/03/23/155420410/the-chainsmokers-ceritakan-kisah-depresi-dalam-everybody-hates-me