Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kimokal Pikat Para Penonton 2018 SXSW Festivals

Kimokal terpilih menjadi salah satu grup musik utama dan penutup dalam ajang konferensi dan festival industri kreatif dan teknologi terbesar di dunia itu.

Klab musik Russian House, tempat Kimokal manggung, dipenuhi oleh para peserta 2018 SXSW Festivals dari berbagai negara.

Kimokal hadir tak lengkap. Pemain keyboard Kimo Rizky absen karena belum mendapat visa AS. Oleh karena itu, penyanyi Kallula Harsynta Esterlita ditemani oleh gitaris Arvin Fajar.

Namun, mereka, yang membawakan enam lagu karya sendiri, antara lain "Tantra", "Kimokalyo", dan "One", tetap memikat para penonton.

Sejak awal musik disajikan, para penonton berdiri di depan panggung dan hanyut dalam hentakan musik yang memadukan sejumlah genre, dari nu wave, pop, elektronik, hingga alternative techno dance.

Vokal Kallula mezzo-soprano dan teknik menyanyinya, repetitive singing, unik.

Gaya menyanyi Kallula membuat para penonton terpukau dan memberi tepuk tangan yang panjang ketika setiap lagu berakhir.

Bahkan, pada puncak dua lagu terakhir, "Kimokalyo" dan "One", para penonton seakan tidak mau berhenti menikmati suguhan Kimokal.

"Senang banget, pertama kali tampil di sini, yang datang cukup banyak. Semua enggak ada yang malu untuk joget bareng. I am really happy with this performance. Walaupun kami kurang satu personel, we did a really good job," ujar Kallula kepada VOA Indonesia.

Penampilan Kimokal juga didukung oleh sejumlah artis musik tamu dari Indonesia, yaitu Vania Marisca Wibisono dari Wake Up Iris, serta Riri Ferdiansyah dari Semiotika.

Dua band tersebut merupakan para pemenang program Go Ahead Challenge 2017, sebuah kompetisi pencarian bakat kreatif kaum muda Indonesia di bidang-bidang visual art, fotografi, musik, dan style.

"Seru banget. Kami nambah referensi, nambah teman, dan nambah illmu juga," ujar Vania

2018 SXSW Festivals mempertemukan puluhan ribu orang, dari seniman, artis, perancang fashion, pembuat film, penulis, produser, perusahaan rintisan, penata grafik, dan pembuat game online.

Festival yang dimulai pada 1987 itu menjadi barometer industri kreatif, khususnya musik, dengan seleksi ketat terhadap para artis musik yang ingin manggung.

"Luar biasa, keren sekali, jelas terdengar ciri khas musik Indonesia, dan berlapis nada yang memukau bagus sekali. Saya menyukainya," ujar Ryan, penonton dari Austin.

Setelah konser tersebut, Kimokal berencana untuk kembali ke studio rekaman.

"Next, sudah pasti kami akan merampungkan album, bakal rilis sekitar Juli (2018). Terus, ada jadwal untuk tur UK (Inggris). Impian kami juga untuk konser (di seluruh) Indonesia, kami ingin menambahkan keberagaman musik Indonesia lewat musik karya kami," tutur Kallula.

https://entertainment.kompas.com/read/2018/03/25/190156710/kimokal-pikat-para-penonton-2018-sxsw-festivals

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke