Dalam acara Limbad in Action yang disiarkan secara langsung oleh RCTI di Lapangan Makodam, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (24/3/2018), Limbad melakukan aksi dikubur di dalam balok es selama 15 jam.
Aksi pria berambut gondrong serta berkumis dan berjenggot itu dilakukan sejak Sabtu pagi hingga malam. Artinya, Limbad harus menyelesaikan aksinya saat perayaan HUT Ke-10 Dahsyat di Lapangan Makodam.
Namun, sebelum menyentuh target 15 jam, detak jantung Limbad berhenti lantaran mengalami hipotermia. Tim medis pun meminta kru untuk membongkar kuburan es yang menutupi tubuh Limbad dari leher hingga ke ujung kaki.
Dengan kondisi tak sadar dan wajah pucat, Limbad segera diambil tindakan medis. Beberapa saat, Limbad terbangun dan seakan memberitahukan bahwa ia tidak mengalami apa-apa dengan mengangkat tangannya.
Kondisi menurun
Bisa jadi penonton mengira hal itu bagian dari pertunjukan. Namun, anak Limbad, Cecillia Gina, lewat akun Instragam-nya @cecillimbad, menyampaikan bahwa kondisi sang ayah menurun setelah melakukan aksi tersebut.
Dalam posting tersebut, Cecil mengunggah tiga buah foto yang memperlihatkan Limbad sedang mendapatkan perawatan medis. Wajah Limbad terlihat pucat.
"Cecil tau ini bukan pertama kalinya ayah @limbadindonesia lakuin aksi berbahaya, Cecil selalu deg2an setiap dampingin ayah lakuin aksi kyk gini apalagi sampai kritis???? dan Cecil selalu berdoa semoga ayah gak kenapa2," tulis dia.
"Cecil tau ayah orangnya berani dan selalu yakinin Cecil bahwa ayah tuh bisa lakuin setiap aksinya dengan sukses???? ayah, Cecil disini deg2an banget dan selalu berdoa buat ayah ga kenapa2???? love you! #Cecildukungayahterus #limbadinaction," sambungnya.
Membaik meski mengkhawatirkan
Saat dihubungi Kompas.com, Minggu (25/3/2018), istri Limbad, Susi Indrawati, mengabarkan bahwa kondisi suaminya sudah mulai membaik. Setelah acara, pada Minggu pagi, Limbad sudah bertolak ke Jakarta dari Surabaya.
"Alhamdulillah sekarang lagi pemulihan, sudah agak membaik, berkat doa semuanya.. amiinn. Matur suwun," kata Susi melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Minggu sore.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh manajer Limbad, Aris. Ia mengatakan bahwa kondisi Limbad sudah mulai membaik meski masih lemas dan kulitnya masih mati rasa akibat aksi tersebut.
Setibanya di Jakarta, kata Aris, sebenarnya pihak keluarga berencana akan langsung merujuk Limbad ke rumah sakit. Namun, Limbad menolak.
"Kalau Master sendiri sebenarnya sih dia maunya bertahan, tapi dengan kondisi seperti itu enggak mungkin bertahan. Keluarga tidak mau tinggal diam. Hari ini rencana kalau kondisi semakin tidak baik, tidak bisa diterapi secara spiritual, akan dibawa ke rumah sakit," kata dia.
Aris berujar, Limbad melakukan aksi ekstrem itu untuk memenuhi tuntutan pekerjaan. Ia ingin mematahkan rekor yang pernah dicetak sebelumnya.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/03/26/084154310/limbad-dan-aksi-ekstrem-berujung-kritis