Maria, yang bersama Ahmad Abdul kini sudah menjadi dua kontestan Grand Final Indonesian Idol 2018, mencuri perhatian sejak penampilannya pada Spektakuler Show 1, 29 Januari 2018.
Ketika itu, perempuan dari Medan ini membawakan lagu"Apakah Ini Cinta" dari album Hati & Cinta (2014) milik Judika Sihotang, salah satu juri Indonesian Idol 2018.
Lagu tersebut dicipta bersama oleh Judika, Sebastian Lundberg, Johan Gustafson, dan Fredrik Haggstam.
Untuk penampilannya tersebut, Maria mendapat komentar positif dari para juri.
"Ini lagu yang jarang gue bawain dan Maria yang termasuk berhasil bawain lagu ini," puji Judika.
"Aku ternyata senang dengar kamu nyanyi bahasa Indonesia" ucap Bunga Citra Lestari (BCL), salah satu juri lain.
Namun, pada babak Spektakuler Show 3, nyanyian Maria Simorangkir dinilai menurun oleh para juri ketika ia membawakan lagu "This Is What You Came For", yang asalnya disajikan oleh Calvin Harris dengan menampilkan Rihana.
BCL menilai bahwa penampilan Maria kali ini bukan yang terbaik yang bisa ia sajikan.
"Aku selalu suka sama kamu. Tapi, malam ini bukan your best performance," ucapnya.
Pada Spektakuler Show 4, Maria kembali memukau dengan menyuguhkan lagu "Sampai Habis Air Mataku", yang aslinya dibawakan oleh Novita Dewi.
Maria dinyatakan lolos ke babak selanjutnya.
Pada Spektakuler Show 5, Maria melantunkan "Note to God" versi JoJo. Ia memperoleh standing ovation dari Ari Lasso, Maia Estianty, Judika, dan Armand Maulana.
"Kamu buktikan, depannya pelan, ada kesalahan sedikit di depan, tapi bisa kamu tebus kesalahan itu dengan klimaks di belakang," kata Ari.
Ketika para kontestan berkesempatan untuk berkolaborasi dengan para kontestan lain pada Spektakuler Show 6, Maria berduet Chandra Wahyudi dalam "Mengejar Matahari", hit Ari Lasso. Nyanyian mereka dikritik para juri.
"Sebuah penampilan yang semangatnya sangat berapi-api. Tapi, memang ada satiu, chemistry di awal yang agak kaku. Maria yang bisa mencurahkan seluruhnya, Chandra masih kikuk," ucap Ari.
"Yang ini sekarang agak ruwet. Tapi, kayak dua-duanya pengin nunjukkin skill, tapi eksekusinya kayak enggak kawin," kata Maia.
Namun, posisi Maria juga aman pada babak itu.
Pada babak berikutnya, Spektakuler Show 7, Maria kembali menunjukkan taringnya. Ia mendapatkan lagi standing ovation dari para juri ketika membawakan "Kecewa", yang lebih dulu dikenalkan oleh BCL.
Bahkan, Ari menilai Maria menyanyi justru lebih baik daripada BCL.
"Lebih bagus dari BCL," ucap Ari.
"Lebih bagus dia daripada lo (BCL)," imbuh Maia.
Sebagai penyanyi aslinya, BCL juga melontarkan pujian untuk Maria.
"Kamu buktikan bisa nyanyi dengan rasa tapi juga pakai teknik yang gila-gilaan," ucap Bunga.
Pada Spektakuler Show 8, Maria Simorangkir lanjut melanggan standing ovation dari para juri. Kali itu ia melantunkan "Cinta di Ujung Jalan", yang sudah dipopulerkan oleh Agnez Mo.
"Maria, aku tadi agak khawatir, karena semua nyanyinya bagus-bagus. Minggu lalu luar biasa, minggu ini enggak kalah luar biasa," ujar Judika.
Meski Maia juga memuji Maria, menurut ia Maria tidak memiliki aura bintang.
"You have a beautiful voice yang super-super bagus. Kalau dibilang suara festival, ya. Kalau mau cari penyanyi yang punya suara bagus, Maria punya. Tapi, kamu enggak punya aura star. Star itu kamu mesti PR (pekerjaan rumah) lagi," tuturnya.
Pada babak tersebut pula, untuk kali pertama Maria berada di posisi tiga terbawah bersama Glenn Samuel dan Marion Jola. Namun, ia tetap aman dan Glenn yang harus mengakhiri perjalanannya.
Dengan lagu "Never Enough", yang aslinya dinyanyikan oleh Lorren Allred, Maria Simorangkir kembali panen pujian dan mendapat standing ovation dari para juri pada babak Spektakuler Show 9.
Maia sampai memberi pelukan untuknya pada akhir penampilannya.
Lagu tersebut sudah beberapa kali diminta para juri untuk dibawakan. Maria kemudian berhasil mewujudkannya dengan indah. Bahkan, ia dipuji oleh penyanyi aslinya, Lorren Allred.
Spektakuler Show 10, persaingan semakin sengit. Kali itu Maria Simorangkir membawakan lagu "Irreplaceble" dari Beyonce. Penampilan tersebut semakin menunjukkan kualitas Maria. Lima minggu berturut-turut ia memperoleh standing ovantion dari para juri.
"Dengan usia 16 tahun kamu punya penampilan internasional," ujar Ari Lasso.
Judika bahkan menyebut penampilan Maria sebagai yang paling konsisten.
"Paling konsisten dari enam besar ya kamu," ungkapnya.
Bersama DJ Irsan pada Spektakuler Show 11, Maria Simorangkir menaklukkan "Kala Cinta Menggoda" versi electronic dance music (EDM). Meski tak mendapat standing ovation sebagaimana sebelumnya, ia tetap mendapatkan pujian dari Ari.
"Maria, kamu membuat kami tersenyum, kamu membuktikan bahwa kamu bisa bermain dan nyaman di genre apapun," ucap Ari.
Pada Spektakuler Show 12, para kontestan ditantang untuk berkolaborasi dengan para juri. Mereka memperebutkan babak Top 4.
Maria berduet dengan Judika dan membawakan "Jikalau Kau Cinta". Standing ovatioan.
"Ini spektakuler," kata Ari.
Meski begitu, Maia tetap memberi kritik.
"Aku minta kamu hantam suara tinggi ke atas, itu sebenarnya sangat fals. Kamu harusnya kontrol," ujarnya.
Di bagian kedua, Maria menyanyi solo dengan membawakan "I Don't Wanna Miss a Thing" dari band rock Aerosmith.
"Lagi-lagi setiap kali lihat kamu nyanyi ada perasaan yang enggak bisa ditahan, yaitu perasaan bangga," tutur Ari.
Nama Maria lalu masuk ke jajaran Top 3 Indonesian Idol 2018.
Pada Babak Road to Grand Final, Maria Simorangkir menyanyi solo dengan lagu "I Have Nothing", hit Whitney Houston. Menurut Maia, penampilan Maria sempurna dan layak menjadi grand finalist.
"Maria sempurna. Ini kalau penilaian juri kamu sempurna, kamu layak masuk final," puji Maia.
"Kamu sempurna, saya berharap orang-orang di Indonesia buat nge-vote kamu," ujar BCL.
Lagu tersebut mengantar Maria Simorangkir ke babak Grand Final Indonesian Idol 2018 bersama dengan Ahmad Abdul.
Pada Senin (16/4/2018) mulai pukul 21.00 WIB, di Ecovention, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, mereka akan kembali bersaing. Berhasilkah Maria unggul dari Abdul?
https://entertainment.kompas.com/read/2018/04/16/123706610/jejak-maria-simorangkir-menuju-grand-final-indonesian-idol-2018