"Saya belajar banyak hal (dari panggung teater), ketika balik ke film semua jadi lebih utuh, makanya nagih. Semuanya dieksekusi dengan baik," kata Reza.
Hal itu disampaikan Reza dalam rangkaian acara Pameran Namaku Pram: Catatan dan Arsip di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (18/4/2018).
Reza menceritakan, di teater dia mempelajari tentang arti dan pentingnya sebuah proses. Mulai dari proses pendalaman karakter, proses membedah naskah secara kolaboratif, yang berlangsung pelan-pelan.
"Latihannya juga betul-betul secara konsisten disepakati bersama bahwa semua harus ngumpul," ujarnya.
Pria kelahiran 5 Maret 1987 itu menuturkan, pelajaran-pelajaran itu memberikan keuntungan baginya ketika kembali berada di dunia film.
Secara teknis, dia mengaku belajar banyak tentang mengolah vokal dan mempertajam artikulasi. Sehingga, pas dia bisa mngaplikasikan apa yang dipelajari di teater saat bermain film.
"Jadi yang saya dapatin di panggung bisa diberikan ke film. Itu yang saya percaya. Seni peran, terlepas dari itu televisi film, itu memiliki arti yang luar biasa," ujarnya.
Reza dpernah terlibat dalam penggarapan Pertunjukan Bunga Penutup Abad (2016) dan Pertunjukan Perempuan-Perempuan Chairil (2017), yang keduanya sama-sama digelar oleh Titimangsa foundation milik artis Happy Salma.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/04/19/081925010/reza-rahadian-ketagihan-panggung-teater