Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Selamat Ulang Tahun Ke-22, Sheila on 7

Bukan hal mudah bagi band yang berawal dari sekumpulan siswa di Yogyakarta itu untuk mempertahankan eksistensi selama lebih dari dua dekade.

Banyak rintangan dan hambatan yang dihadapi band yang kini beranggotakan Akhdiyat Duta Modjo (vokalis), Adam Muhammad Subarkah (bassist), Eross Candra (gitaris), dan Brian Kresna Putro (drummer) itu.

Ada pengorbanan yang mereka lakukan. Mulai dari meninggalkan bangku kuliah hingga kehilangan 2 anggota band.

Ya, Duta dan Adam meninggalkan bangku kuliah untuk fokus bersama Sheila on 7.

Duta meninggalkan kegiatan akademisnya di jurusan Mekanisasi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Adam tidak menyelesaikan kuliah di Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM.

Eross-lah yang berhasil meyakinkan kedua rekannya menjalani kehidupan bersama Sheila on 7.

"Kenapa Sheila on 7 main band? Sebegini bisa sampai 18 tahun karena modalnya cuma 1, Sheila on 7 ngeband karena senang bukan karena disuruh siapa pun," kata Duta saat Sheila on 7 bermain di SMAN 5 Denpasar, Bali, pada medio 2014 lalu.

"Jadi apa pun yang kalian lakukan setelah SMA lulus, nih, pilih jurusan yang kalian benar-benar suka, jangan sampai kalian pilih jurusan yang disuruh orang. Jadi maksud saya, cintai apa yang kalian lakukan, jangan sampai kalian ngelakuin hal yang kalian enggak suka, tetapi yang positif, ya," tambahnya diiringi tepuk tangan meriah para siswa.

Satu juta kopi

Pengorbanan Duta dan Adam berbuah. Pada 1998, Sheila on 7 merekam album pertama.

Di bawah naungan Sony Music Entertainment Eross dan kawan-kawan mengeluarkan delapan album, mulai dari Sheila on 7 (1999) hingga Musim yang Baik (2014).

Popularitas Sheila on 7 pun merambah hingga Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.

Bahkan band ini pernah mendapat titel "band satu juta kopi" karena menjadi satu-satunya band Indonesia yang mampu menjual album fisik lebih dari satu juta kopi untuk tiga album berturut-turut.

Singel perdana mereka, "Dan", bertengger di nomor satu chart MTV Ampuh selama puluhan minggu.

Sheila on 7 menjelma menjadi idola remaja saat itu. Konser mereka hampir tak pernah sepi penonton.

Banyak penghargaan juga diraih atas karya-karya mereka, mulai dari AMI Sharp Awards hingga Anugerah Planet Muzik Malaysia.

Sebelum Brian bergabung, Sheila on 7 beranggotakan lima orang dengan Saktia Ari Seno (gitaris) dan Anton Widiastanto (drummer).

Mengutip Sheilaon7.com, band ini berawal dari Adam dan Sakti yang memiliki band bernama "W.H.Y Gank". Mereka mengajak Duta ikut latihan band mereka untuk menjadi vokalis.

Adam bercerita, Duta dipilih karena menjadi langganan pengisi acara 17 Agustusan di kompleks perumahan mereka.

Namun, band yang beranggotakan Adam, Sakti, Duta, dan seorang drummer bernama Agung ini baru sebatas berlatih di studio, menyanyikan lagu-lagu band ternama, dan ikut audisi untuk tampil di sebuah acara.

Setahun setelah vakum, W.H.Y Gank berkenalan dengan Eross. Mereka berempat kemudian memutuskan memulai sebuah band baru.

Pada latihan pertama di studio, Eross memperkenalkan Anton. Usai latihan pertama, mereka memutuskan menamakan band ini dengan "Sheilagank". Tanggap tanggal 6 Mei 1996 dijadikan hari lahir mereka.


"Sheilagank" malang melintang di berbagai pentas seni dan festival band SMA se-Jawa Tengah dan Yogyakarta selama lebih kurang 2 tahun.

Mereka mengubah nama "Sheilagank" dengan Sheila on 7 saat masuk ke dapur rekaman, sedangkan "Sheilagank" hingga kini menjadi nama fanbase mereka.

"Sheila" diambil dari nama teman SMA Eross yang juga teman SD Adam dan Duta.

Dari situlah nama Sheila sering disebut dalam perbincangan mereka.

Sementara "on 7" berarti "pada 7 nada yaitu do-re-mi-fa-sol-la-si", sehingga nama "Sheila On 7" kira-kira artinya adalah teman-temannya "Sheila" yang memainkan 7 nada.

Kehilangan Anton dan Sakti

Kejadian paling menyedihan bagi Sheila on 7 mungkin adalah perpisahan dengan Anton dan Sakti.

Pada tahun 2004, mereka harus berpisah dengan Anton karena perbedaan visi. Anton kemudian membentuk band baru beraliran pop ballad bernama Serian.

Dua tahun kemudian, Sheila on 7 kehilangan Sakti. Pria yang kini bernama Salman Al-Jugjawy itu mengundurkan diri di tengah proses rekaman album "507". Ia memutuskan hijrah dan fokus berdakwah.

Setelah kehilangan Anton, Brian masuk sebagai additional player, mengisi posisi drummer yang ditinggalkan Anton.

Album "The Very Best of Sheila On 7" menjadi karier rekaman studio pertama Brian bersama Sheila On 7 sebagai additional player.

Hingga kini, Brian sudah diangkat menjadi anggota Sheila on 7 untuk posisi drummer.

Duta mengatakan, selama 22 tahun berkarya, mereka kerap berbeda pendapat. Mulai soal karya, menentukan daftar lagu, bahkan makanan pun berpotensi diributkan.

"Balik lagi, tujuan kami ngeband apa. Kami ngeband untuk menghibur orang lain. Karena dengan bersama banyak orang yang bahagia. Jadi inilah kami, hadir untuk menghibur," ujar Duta saat ditemui di Trans Luxury Hotel Bandung, Jawa Barat, Minggu (31/12/2017).

Mereka juga mengalami kejadian tidak mengenakkan. Band pelantun tembang "Lapang Dada" ini lantas menganggap pengalaman-pengalaman pahit itu sebagai bagian dari perjalanan mereka.

Meski demikian, Adam yang merangkap sebagai manager Sheila on 7, selalu berusaha mengatasinya dengan kepala dingin.

"Ya kalau yang enggak enak banyak ha-ha-ha. Itu, kan, bagian dari perjalanan. Kita enggak bisa ngerasain enak, kalau enggak ngerasain enggak enak," kata Adam, yang kini menjadi manajer Sheila on 7.

Setelah hampir dua dekade di major label, Sony Music Entertainment Indonesia, Sheila on 7 memutuskan mandiri atau independen di bawah label 507 Records.

Lepas dari major label, Sheila on 7 bersiap menjalankan sendiri semuanya mulai dari proses kreatif, promosi, hingga penjualan karyanya.

Dalam beberapa kesempatan, Eross mengakui lebih menikmati Sheila on 7 kini, sebab ia jadi memiliki banyak waktu untuk berkumpul dengan keluarganya.

Meski demikian, mereka juga harus pandai-pandai mengatur waktu sendiri atau patuh pada jadwal yang mereka buat.

Pada awal 2018, Sheila on 7 melepas singel pertama di jalur indie. Lagu itu berjudul "Film Favorit" yang ditulis oleh Eross.

Eross yang menciptakan "Film Favorit" tidak meninggalkan ciri khas lagu-lagu Sheila on 7 yang sederhana dan mudah dicerna.

Dalam "Film Favorit", Sheila on 7 menggandeng music director dari Tom Tam Production. Kehadiran music director membuat musikalitas Sheila On 7 lebih berwarna.

Baru beberapa minggu setelah dirilis, "Film Favorit" berhasil memuncaki chart di radio-radio di Indonesia.

Sheila on 7 tak lagi merilis video klip mereka di tayangan musik stasiun televisi swasta, melainkan di akun YouTube resmi mereka, Sheila on 7 TV.

Belum lama ini, "Film Favorit" diganjar sebagai "Song of the Year" dalam Indonesian Choice Awards 5. Tak hanya itu, Sheila on 7 juga meraih penghargaan sebagai "Group Band or Duo of the Year" dalam acara yang sama.

Penghargaan ini layaknya seperti hadiah yang diberikan beberapa hari sebelum Sheila on 7 berusia 22 tahun.

Semoga di usia 22 tahun ini, Sheila on 7 terus berkarya, tetap membumi, dan mempertahankan kesederhanaan mereka. Jalan terus...

https://entertainment.kompas.com/read/2018/05/06/160609110/selamat-ulang-tahun-ke-22-sheila-on-7

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke