Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tangisan Iringi Pemakaman Jenazah Pelawak Gogon di Boyolali

Jenazah Gogon dibawa kira-kira pukul 11.00 WIB dengan ambulans menuju tempat pemakanan itu, yang berjarak hanya kira-kira 500 meter dari rumah duka, di Dukuh Bukur Ireng RT 010/RW 002.

Keluarga, kerabat, dan rekan mengantar jenazah Gogon. Mereka, antara lain, Tukul Arwana, putra pelawak Djudjuk, Koko; Pangsit Anjasmara; dan Muhammad Sadiqin alias Cak Dikin.

Tahlil dan tangis mengiringi pemberangkatan jenazah Gogon tersebut.

Putra kedua Gogon, Nova Mustika, mengatakan bahwa Gogon telah meminta kelak dimakamkan di kampung halamannya, di sebelah makam orangtuanya.

"Nanti kalau saya sudah meninggal, tolong dibawa ke Solo, di Pengging. Disebelahin sama Mbah (orangtua Gogon)," cerita Nova di Boyolali, Jawa Tengah, Rabu.

Gogon meninggal dunia karena serangan jantung setelah kelelahan mengisi sebuah acara kampanye Pilkada Serentak 2018 di Lampung, Selasa (15/5/2018) pagi.

Jenazahnya tiba di rumah duka Dukuh Bukur Ireng, Bendan, Banyudono, Boyolali, Selasa sore.

"Setelah selesai show, ke hotel. Mau pulang, Papa sudah tidak ada (meninggal). Papa meninggalnya itu nilapin. Pas ditinggal Kakak (Ari Mustika) mandi, Papa sudah meninggal," kenangnya.

Gogon di mata kedua putranya merupakan sosok pekerja keras. Meski sakit, ia tidak pernah mengeluh. Ia tetap bekerja, melawak di panggung, untuk menghibur para penggemar.

"Papa itu meskipun sakit enggak pernah dirasakan, tetap mengutamakan kerja. Jadi, Papa itu profesional," tutur putra sulungnya, Ari Mustika.

https://entertainment.kompas.com/read/2018/05/16/145746410/tangisan-iringi-pemakaman-jenazah-pelawak-gogon-di-boyolali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke