Awalnya, Pandji mengira bahwa para komika dilibatkan dalam film karena mereka pandai melucu.
"Ya, jadi dulu kami mikir, kenapa ya kok (para pembuat) film-film ini senang banget sama stand up comedian, awalnya kami pikir karena sekadar lucu," kata Pandji ketika diwawancara di kantor Redaksi Kompas.com, di Menara Kompas, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (22/5/2018).
Namun, seiring waktu berjalan, Pandji Pragiwaksono menyadari bahwa kemampuan para komika dalam menulis cerita membuat mereka juga dilibatkan dalam penulisan cerita film dan, selanjutnya, dalam penyutradaraan film.
"Tapi, lama-lama komika dipercaya untuk nulis, untuk nge-direct. Jadi, kesimpulannya, komika dipakai bukan karena dia lucu saja, tapi karena komika terbiasa menulis materi mereka sendiri, biasa melakukan pendramaan," ujar bintang film Insya Allah Sah! ini.
"Kayaknya PH (production house atau rumah produksi) memberanikan diri memberikan kesempatan kepada komika," ujarnya juga.
Selain itu, menurut Pandji Pragiwaksono, kondisi industri film saat ini sedang banyak membutuhkan tenaga kerja dan para pembuat film memberi kepercayaan kepada para komika.
"Ditambah, kebetulan industri film memang lagi kekurangan tenaga kerja, di semua ya, sutradara kurang banyak, aktor kurang banyak, kru kurang banyak," imbuhnya.
Bahkan, film garapan Pandji, yang berjudul Partikelir, akan ada film keduanya, meski jumlah penontonnya kurang dari 200 ribu.
"Jumlah film yang akan diproduksi dan jumlah kru enggak match. Makanya, (setelah) film saya yang kemarin, Partikelir, yang saya sutradarai, yang penontonnya cuma 187 ribu orang, (Pandji) ditawari lagi untuk ngerjain film selanjutnya," ucapnya.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/05/27/140839110/banyak-komika-terjun-ke-industri-film-pandji-pragiwaksono-berkomentar