"Kita enggak bisa yang (bilang) 'oh lu lebay'. Enggak bisa, karena tiap orang beda. Enggak bisa hakimin orang begitu," kata Tata saat ditemui di kantor Mans Entertainment, Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (8/6/2018).
"Buat kamu mungkin biasa aja pelecehan. Tapi buat orang lain? Perempuan lain? Itu enggak biasa. Kita harus fair," tambahnya.
Tata sendiri mengaku dulunya tipe orang yang blak-blakan ketika mendapat perlakukan atau perkataan yang tak ia sukai.
Namun, sekarang pelantun "Sang Penggoda" memilih sikap cuek dan tak mau memperpanjang masalah.
"Kadang ada yang DM-in (direct message). Cuma mungkin bukan saya membiarkan, saya orangnya tipikal yang ah enggak baca. Kan kelihatan ya sebelum dibuka DM-nya. Message (perlu) di-allow kan. Kalau saya lihat kayaknya bahasanya udah aneh, enggak akan saya accept," ujar Tata.
Namun, menurut dia, bukan berarti korban pelecehan yang menyuarakan pengalamannya itu salah. Tata mengatakan,. sah-sah saja karena setiap manusia punya cara berbeda untuk bereaksi.
"Kalau saya, tipikal yang enggak mau baca (semuanya). Ada orang yang terlanjur membaca dan akhirnya mau speak up, it's okay enggak masalah. Tiap orang berbeda. Ada yang merasa terganggu, ada yang merasa biasa aja," kata Tata.
"Kalau aku bilang sih kita sebagai perempuan enggak boleh takut ya. Kalau misalnya itu mengganggu dan sudah mengarah ke pelecehan seksual, ya kita harus bertindak. Dengan cara apa? Ya speak up, lapor," imbuhnya.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/06/08/213904110/tata-janeeta-jangan-sebut-korban-pelecehan-lebay