Hal itu dikatakan Lala saat ditemui dalam acara jumpa penggemar dengan para bintang film Wiro Sableng 212 di Gambir Expo Jakarta Fair, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (9/6/2018).
"Budget-nya mahal, ini film action enggak mungkin murah. Ini fantasi, ini kolosal. Dari situ aja udah enggak mungkin murah," kata Lala.
Lala pun menyebutkan hal-hal yang apa saja yang diperlukan dalam memproduksi film Wiro Sableng 212.
"Teknologi, action, itu mahal sekali karena kita harus mikirin kan waktunya. Itu enggak bisa kayak drama. Kayak misalnya yang satu scene Marsha Timothy jadi Bidadari itu cuma setengah menit, shooting-nya sepuluh hari. Jadi perlu dipikirin jedanya kapan, istirahatnya kapan," tutur Lala.
"Kemudian juga safety dari pemain dan kru yang membuat tambahan-tambahan biaya. Make up juga iya. Tetapi yang paling besar biayanya ke produksinya itu sendiri," tambahnya.
Lala mengatakan film Wiro Sableng 212 melibatkan 400 orang, termasuk kru dan bintang papan atas.
"Dari kru kami terlibat ada sekitar 400 kru dalam project ini dan kalau saya merasa penonton itu harus dipuaskan " ucap kakak kandung aktris Marsha Timothy itu.
"Jadi kalau misalnya kita enggak berikan hasil yang maksimal, penonton Indonesia juga gak mau nonton. Jadi ini kami berikan, budget besar ini untuk penonton Indonesia supaya mereka terpuaskan," lanjutnya.
Film Wiro Sableng 212 disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko. Banyak bintang papan atas terlibat di dalamnya. Di antaranya adalah Vino G Bastian, Marsha Timothy, Sherina Munaf, Andi /rif, Yayan Ruhian, Lukman Sardi, dan Dwi Sasono.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/06/11/121032810/wiro-sableng-itu-film-action-jadi-enggak-mungkin-murah