Chua berujar bahwa KotaK ingin memiliki nuansa musik yang berbeda meski tidak menghilangkan ciri khas KotaK.
"Karena kami mau musik kami ada sound synthesizer-nya, tapi enggak menghilangkan identias nuansa musik KotaK sih," kata Chua ketika dihubungi pada Selasa (3/7/2018).
Menurut Chua, akan banyak kandidat yang kompeten dan menarik.
"Sekarang juga banyak kan yang jago-jago main alat musiknya. Sekarang banyak yang sudah nge-tag di media sosial kami gara-gara audisi keyboardist itu," ucapnya.
KotaK mengumumkan penyelenggaraan audisi itu melalui akun Instagram band tersebut. Audisi berlangsung dari 1 Juli hingga 31 Juli 2018.
Beberapa syarat juga diumumkan oleh band yang terdiri dari Tantri Syalindri Ichlasari (vokal), Chua (bas), dan Mario Marcella Handika Putra alias Cella (gitar).
Mereka berharap bisa mendapatkan pemain keyboard yang menguasai dan mampu mengeksplorasi sound synthesizer, memiliki perilaku baik, serta tidak mengonsumsi narkoba.
Jika kriteria tersebut sesuai, setiap calon peserta audisi dipersilakan untuk mengirimkan video permainan keyboardnya dengan durasi maksimal satu menit.
Video itu diunggah pada akun Instagram bersangkutan dengan disertai hash tag (tanda pagar) #KotakCariKeyboardist dan menautkan ke akun @kotakband_.
Band KotaK merupakan grup musik yang dibentuk dalam ajang The Dream Band pada 2004.
Selama 14 tahun KotaK berkiprah di industri musik, bongkar pasang pemain terjadi dalam band tersebut.
Pare (vokal), Icez (bas), dan Posan (drum) pernah menjadi bagian dari KotaK.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/07/03/181104910/chua-ungkapkan-alasan-kotak-mencari-pemain-keyboard