Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenang Mas GM Sudarta di BBJ

JAKARTA, KOMPAS.com--Berpulangnya GM Sudarta pada 30 Juni 2018 lalu adalah kehilangan besar bagi kita. Untuk mengenang sosok Mas GM, sebuah acara obituari diselenggarakan dengan melibatkan seniman berbagai bidang.

Semua penampilan dilakukan secara spontan, baik berupa mural kreatif serta melukis secara massal oleh seniman dan kartunis merespon tokoh Oom Pasikom ataupun sumbangsih pembacaan karya cerpen dan puisi perihal GM Sudarta.

Sebuah diskusi buku “Berteriak dalam Bisikan: 50 Tahun Oom Pasikom” juga digelar untuk mengenang Mas GM, kiprah dan karya  berikut sumbangsihnya bagi dunia seni dan keindonesiaan kita.

Acara yang bertitel MENGENANG “MAS GM”  ini akan berlangsung pada Selasa, 10 Juli 2018 di Bentara Budaya Jakarta, jl Palmerah Selatan 17, Jakarta 10270, mulai pukul 15,00 WIB hingga selesai.

Sementara diskusi Buku “Berteriak dalam Bisikan: 50 Tahun Oom Pasikom” akan berlangsung mulai pukul 18.00 –selesai, dengan narasumber Seno Gumira Ajidarma (Rektor IKJ), Efix Mulyadi (Kurator dan Pengamat Seni), dan Trias Kuncahyono (Wartawan KOMPAS). Acara ini juga akan diisi "GM Sudarta dalam Kisah dan Kenangan" (Pembacaan Puisi, Cerpen, Pemutaran Video).

GM Sudarta lewat tokoh ciptaannya, Oom Pasikom di Harian Kompas sejak 1967, tidak pernah lelah ‘berteriak’ melalui kartun editorial selama puluhan tahun. Dengan meyakini kartun merupakan bagian dari upaya misi perbaikan, GM Sudarta menampilkan semua segi kehidupan Indonesia: politik, korupsi, sosial budaya, teror kekerasan, hukum, ekonomi, pendidikan, dan masih banyak lagi.

Maka tidak jarang bila kartun karya GM Sudarta acap diumpamakan sebagai ‘lonceng tanda bahaya’ bagi arah perjalanan bangsa di mana kartun bisa lebih hebat dari senjata, bahkan yang dikritik pun ikut menikmati kritik dan tertawa bersama.

GM Sudarta lahir di Klaten, 20 September 1945. Dia mengenyam pendidikan di ASRI Yogyakarta pada 1965-1967 serta mulai bergabung dengan Harian Kompas pada April 1967 sampai masa pensiun tahun 2005.

Dia pernah menerima penghargaan di antaranya Hadiah Kalam Kencana dari Dewan Pers Indonesia 1977, Hadiah Jurnalistik Adinegoro 1982, dan Hadiah Jurnalistik Tropi PWI 1983-1987. Dia juga meraih Best Cartoon of Nippon tahun 2000 serta Grand Prize Toyo Ni Kai Award, Tokyo, 2004.

Selain setia mencipta kartun Oom Pasikom di Harian Kompas GM Sudarta juga dikenal sebagai seniman lintas bidang. Dia berkarya dalam medium lukisan hingga menulis cerpen. Semuanya menggambarkan respon GM Sudarta atas kenyataan sejarah, sosial, politik, serta aneka sisi kehidupan masyarakat Indonesia.

https://entertainment.kompas.com/read/2018/07/09/052027710/mengenang-mas-gm-sudarta-di-bbj

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke