"Kalau misalnya kenyamanan dalam rumah tangga tidak ada lagi, buat apa dipertahankan? Muncul ketakutan," ucap Hendra di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Senin (16/7/2018).
Sebagai informasi, Nikita dan Dipo melangsungkan pernikahan secara siri pada 18 Februari 2018.
Ketika ditanya apakah penyebab ketakutan Nikita itu karena adanya perkataan atau perlakukan kasar dari Dipo, Hendra mengaku tak tahu.
"Ya kami enggak tahu kita. Yang jelas Mbak Nikita tidak dihargai lagi sebagai seorang istri. Kan sama-sama kita ketahui ada anak-anak Mbak Nikita. Kalau misalnya masih bertahan dengan kondisi seperti itu kan khawatir psikologi anak nantinya," ujar Hendra.
Selain rasa tak nyaman dan takut, kata Hendra, percekcokan yang terjadi terus-menerus antara Nikita dan Dipo juga menjadi salah satu penyebab.
"Yang paling utama terjadi keributan yang tidak bisa diselesaikan baik secara kekeluargaan maupun dari pihak mereka berdua. Puncaknya itu pada awal bulan Juli ini dirasa tidak bisa berkomunikasi lagi, baik melalui telepon atau tatap muka," kata Hendra.
Karena merasa tak betah lagi berumah tangga dengan Dipo, lanjutnya, Nikita pun memilih menempuh proses cerai di pengadilan.
"Mbak Nikita mengatakan kepada kami 'saya sudah tidak sanggup lagi. Segala macam upaya sudah saya lakukan dan sudah merasa tidak kuat lagi'. Makanya sudah tidak ada kenyamanan lagi dalam berumah tangga," ucap Hendra.
Nikita sebelumnya pernah menikah pada 2006, namun rumah tangganya hanya bertahan selama setahun. Dari pernikahan itu ia memiliki seorang anak perempuan.
Setelah itu, Nikita menikah dengan pria asal Selandia Baru bernama Sajad Ukra pada Oktober 2013. Mereka lalu dikaruniai seorang putra. Lagi-lagi rumah tangganya kandas.
Pada 16 Februari 2015, Pengadilan Agama Jakarta Selatan mengabulkan gugatan cerai Nikita terhadap Sajad.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/07/16/170657710/kuasa-hukum-sebut-nikita-mirzani-jadi-takut-pada-dipo-latief