Dari sejumlah foto tersebut, memperlihatkan Eza dan Eca mengenakan busana pengantin warna dan berpose dengan buku nikah masing-masing.
Ada pula foto yang menunjukkan mereka saling menyematkan cincin, memamerkan bingkai yang berisi lembaran uang lama, serta Eza yang sedang menandatangani buku nikah.
Pada gambar yang lain, tampak sebuah papan hitam bertuliskan "Welcome to our wedding Eza & Meiza 22-07-2018".
Kompas.com merangkum beberapa "kerikil" tajam yang mewarnai kisah cinta Eza dan Eca hingga akhirnya resmi menikah, berikut daftarnya:
Restu ibunda Eza menjadi rintangan yang paling besar bagi Eza dan Eca. Gara-gara tak direstui rencana pernikahan pasangan tersebut yang seharusnya berlangsung pada 6 Juli 2018, ditunda.
Meski akhirnya kini mereka menjadi suami-istri, ketika itu awal-awal meminta izin untuk menikah, ibunda Eza marah besar.
"Saat terakhir kali saya bilang 'Ma, Eza mau nikah sama Eca', Mama langsung marah," ucap Eza dalam konferensi pers di Cwie Mie Malang, Cibubur, Depok, Jawa Barat, Rabu (11/7/2018).
2. Mau dijodohkan
Rupanya restu yang tak kunjung diberikan itu salah sau penyebabnya adalah karena Ruch Gaya ingin menjodohkan Eza dengan perempuan pilihannya. Hal itu diungkapkan oleh guru spiritual Eza, Habib Al Kaf.
"Memang mama kepengin menjodohkan Eza sama wanita pilihannya mama. Cuma ini bukan zaman Siti Nurbaya ya," ujar Habib Al Kaf.
Ketika dipastikan kepada Eza secara langsung, ia hanya menegaskan bahwa sebagai pria dewasa ia berhak menentukan masa depannya, termasuk jodohnya.
"Saya sudah 28 tahun, saya berhak untuk memilih pilihan saya sendiri," kata Eza.
3. Dugaan monopoli
Sebagai pria dewasa dan berakal sehat, ia mengaku tak mungkin membiarkan orang mengontrolnya seperti robot. Apalagi oleh perempuan yang ia pilih untuk menjadi istri.
"Kalau misalnya mama merasa seperti itu, coba tolong lihat kami dulu. Lihat dulu pembuktian kita seperti apa. Kalau misalnya memang iya Eca memonopoli dan mengatur hidup saya, pasti saya tinggalin," ujar Eza.
4. Tuduhan durhaka dan sumpah serapah
Persoalan restu itu membuat Eza memutuskan pergi dari rumahnya untuk sementara waktu. Ibundanya pun geram sampai-sampai menyebut Eza sebagai anak durhaka dan menyumpahinya.
Namun, Eza merasa tak durhaka sebagai anak. Ia mengaku justru pergi dari rumah demi mencegah konflik dengan ibunya semakin besar.
"Saya pengin tanya, saya durhaka seperti apa. Konotasi durhaka, menurut saya, saya usir ibu saya dan semua orang dari rumah dan saya hidup dengan keinginan saya sendiri. Itu baru saya durhaka," kata Eza.
"Saya denger sumpah serapah yang dikeluarkan dari mulut ibu saya tuh luar biasa. Sempet saya denger dia bilang, 'kalau mau nikah sama Eca, saya sumpahin kamu enggak punya anak', gimana?" ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
6. Tak dianggap anak
"Gini ya, sekarang saya bukan siapa-siapa lagi. Saya juga tidak menganggap dia anak saya. (Sudah) enggak ada komunikasi. Mereka berdua enggak saya anggap anak," kata Ruch Gaya saat dihubungi via telepon, Minggu (22/7/2018).
Ia juga mengatakan, sampai kapan pun ia tak akan memberi restu, tak peduli apakah Eza dan Eca sudah melangsungkan pernikahan atau belum. Ruch Gaya sudah punya firasat Eza tetap akan menikah meski tanpa restunya.
"Sampai mati pun tidak ada restu dari saya. Dari jauh-jauh hari sudah dengar. Firasat seorang ibu tuh tepat kan ya," katanya.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/07/23/100453610/5-kerikil-tajam-perjalanan-cinta-eza-gionino-meiza-aulia