Dedi Mulyadi: Mandra yang Membuat Kita Bahagia

"Dari sisi peran itu, kita jujur deh nonton film itu apa sih yang membuat kita bahagia. Mandra. Ya orisinalitas (keaslian)," ujar Dedi usai menonton film Si Doel The Movie bersama isteri dan puteranya di XXI Resinda Park Mall Karawang, Senin (6/8/2018).

Menurut Dedi, orisinalitas tersebut menghasilkan sesuatu yang membahagiakan. Terlebih, peran Mandra yang polos, misalnya polahnya yang belum pernah naik pesawat dan pergi ke luar negeri, berhasil penonton tertawa.

"Menonton itu (peran Mandra) kita bahagia, tertawa. Kalau tanpa Mandra film ini tidak ada apa-apanya," tambahnya.

Selain itu, lanjutnya, orisinalitas juga menghasilkan sesuatu yang abadi. Buktinya, sinetron Si Doel Anak Sekolahan kembali diputar di televisi.

"Iklannya banyak banget. Artinya laku. Coba tunjukkin sinetron yang lain, yang mewah segala macem, ada gak yang bisa diulang," tambahnya.

Meski demikian, Dedi mengaku kecewa dengan Si Doel yang diperankan Rano Karno. Ia kecewa karena Si Doel tidak mengejar cintanya, Sarah. Apalagi, saat pertama kali bertemu buah hatinya, Si Doel hanya bengong.

"Di situ saya kecewa banget dengan si Doel itu. Enggak mencerminkan seorang laki-laki yang tanggung jawab, yang gentleman," sebutnya.

Menurutnya, pesan yang disampaikan diambil dari film Si Doel, antara lain hidup harus kerja keras. Sementara mengenai nilai-nilai lokal, menurutnya hanya masalah packaging (tampilan) saja yang mesti diubah dan pemasaran  ditingkatkan.

"Kemudian kepercayaan diri yang tinggi," katanya.

Sebagai apresiasi terhadap film Si Doel yang hadir dengan mengangkat unsur lokal dan merawat budaya Betawi, Dedi akan mengajak kadernya untuk menonton film tersebut.

"Saya besok hampir 500 orang suruh nonton si Doel deh. Temen Karawang, terutama keluarga besar Golkar, kader-kader, saya suruh nonton si Doel," katanya lagi.

Berangkat dari kesuksesan dan keaslian Si Doel The Movie, Dedi menyebut dirinya juga tertarik membuat film yang mengikat muatan lokal.