JAKARTA, KOMPAS.com - Artis peran Haykal Kamil merasa kesal saat film yang ia produksi pernah dibajak. Haykal diketahui turut mendukung kampanye Anti-pembajakan Film yang diinisiasi oleh APROFI (Asosiasi Produser Film Indonesia), Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Cinema XXI, CGV dan Cinemaxx.
Hal itu dikatakan Haykal saat ditemui usai jumpa pers peluncuran Kampanye Anti-pembajakan Film yang dilaksanakan di XXI Plaza Indonesia, Selasa (7/8/2018).
"Gua ngerasain juga waktu itu gua bikin film dan dibajak. Rasa kesalnya, nyebelin, jadi saat pelaku film mau bikin campaign kayak gini, ya harus dibantu," kata Haykal.
Namun, saat itu film tersebut dibajak setelah turun layar dan sudah ditayangkan di televisi.
"Di 2015 itu produser film Hijab. Gua ngerasin setelah filmnya turun dari bioskop. Jadi udah masuk ke TV tapi diambil buat ditayangin di Youtube, situs-situs ilegal," ucap Haykal.
"Tapi dampaknya enggak separah dari teman-teman yang filmnya masih beredar. Karena kalau udah di tv, udah jadi konsumsi publik," sambung adik kandung aktris Zaskia Adya Mecca itu.
Saat itu, Haykal pun langsung memproses kasus tersebut sendiri. Haykal mengaku akan bertindak tegas bila filmnya dibajak sebelum turun layar.
"Waktu itu sempet ngurus ke Youtube. Tapi karena PH gue bukan PH besar dan yang urus legalnya freelance, jadi gue yang harus urus sendiri dan ribet. Untungnya film gua udah enggak tayang, kalau masih tayang gua urus sangat serius sih," imbuhnya.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/08/10/190551310/haykal-kamil-merasa-kesal-film-produksinya-dibajak