Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Si Doel Anak Sekolahan, Imajinasi Rano Karno yang Terwujud

Tak hanya Si Doel, beberapa karakter keluarga Si Doel juga menjadi ikonik dalam sinetron itu.

Mereka adalah Sabeni alias Babe (Benyamin Sueb), Lela alias Mak Nyak (Aminah Cendrakasih), Atun (Suti Karno), Mandra, Hans (Adam Jagwani), Engkong Ali (Pak Tile), dan Kasima (Ahong).

Romansa percintaan antara Si Doel dengan Sarah (Cornelia Agatha) dan Zaenab (Maudy Koesnaedi) juga sukses membuat gemas para penonton.

Rano mengatakan, ruh awal pembuatan sinetron Si Doel Anak Sekolahan sebenarnya diilhami dari kisah film Si Doel Anak Betawi.

"Ruh awal sinetron ini adalah Si Doel Anak Betawi. Karena itu di setiap credit title (dalam sinetron), saya pasti tulis cerita ini diilhami oleh Si Doel Anak Betawi," kata pria yang pernah menjabat sebagai Gubernur Banten ini.

Meski diilhami dari film Si Doel Anak Betawi, Rano menyebut konteks cerita antara film dan sinetronnya tidaklah sama.

Pasalnya, menurut Rano cerita sinetron Si Doel Anak Sekolah justru berawal dari imajinasinya sejak kecil.

"Begitu saya punya kesempatan untuk membuatnya dalam sinetron, rasanya seperti mengalir saja. Karena konsepnya sudah ada di kepala saya sejak kecil. Sejujurnya, saya pun sangat kaget dengan kesuksesan Si Doel Anak Sekolahan," ujarnya.

Ditolak Stasiun TV

Kagetnya Rano melihat kesuksesan Si Doel Anak Sekolahan bukan tanpa alasan. Di balik kesuksesan Si Doel Anak Sekolahan, rupanya Rano pernah mengalami masa-masa sulit.

Butuh perjuangan untuk menayangkan sinetron tersebut di stasiun televisi. Menurutnya, pada saat itu tak ada satu pun stasiun TV yang mau menayangkan sinetron Si Doel Aak Sekolahan. 
 
"Tidak ada satu stasiun yang mau menerimanya. 'Oh, ini ceritanya cerita kampung, Mas? Pemainnya siapa?' Saya, Benyamin Sueb. 'Yang lain?', Penolakannya sungguh luar biasa," kenang Rano.

Meski mehadapi berbagai penolakan, Rano tak gentar. Hingga akhirnya RCTI bersedia menayangkannya di bulan Ramadhan.

"Akhirnya ada stasiun TV yang mungkin kasihan melihat saya. Karena saya datang setiap hari, menunggu di ruang tunggu," kenang Rano.

Namun rupanya, hal tersebut justru berbuah manis. Sinetron Si Doel Anak Sekolahan berhasil mencuri hati para penonton.

Bukan hanya kisahnya, karakter-karakter dalam Si Doel Anak Sekolahan juga melekat di hati penonton.

"Semenjak sinetron Si Doel, orang udah enggak ada yang manggil saya Rano, saya selalu dipanggil Doel. Begitu pun dengan yang lain, Sarah, Zaenab, Atun. Ya itu berkah buat kami. Berarti kami ada di hati penonton kan," tandasnya.

Dari TV lanjut ke layar lebar

Hingga kini, Si Doel Anak Sekolahan sudah diputar sebanyak enam musim lewat rumah produksi Karnos Film.

Musim pertama ada sebanyak 6 episode yang diputar pada 1994; musim kedua 26 episode; musim ketiga 38 episode; musim keempat 11 episode; musim kelima 33 episode; dan musim keenam 10 episode.

https://entertainment.kompas.com/read/2018/08/13/090500410/si-doel-anak-sekolahan-imajinasi-rano-karno-yang-terwujud

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke