Sesudah pembuatan film tersebut selesai, pihak rumah prosuksinya, Mooryati Soedibyo Cinema, pada 15 juli 2018 secara resmi menghibahkan set bangunan tiruan yang digunakan dalam shooting film itu kepada Pemerintah Kabupaten Sleman.
Pihak rumah produksi tersebut ingin bekas set shooting film itu bisa berguna bagi masyarakat luas dan desa bersangkutan.
Dalam acara itu Presiden RI Joko Widodo hadir.
Set bangunan tiruan tersebut didirikan pada 2017 di Studio Alam Gamplong, Desa Gamplong, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Set itu mencakup tiruan bangunan-bangunan Pendopo Keraton Mataram, Songgo Mataram, Benteng VOC, Jembatan Ungkit, Kampung Mataram, dan Kampung Pecinan.
"Jadi, kami ingin masyarakat Indonesia bisa melihat salah satu bentuk menghargai sejarah dan kekayaan warisan bangsa," ucap Mooryati Soedibyo, ketika hadir dalam acara pemutaran perdana film itu, di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (12/8/2018) malam.
"Serta membantu meningkatkan ekonomi masyarakat di Desa Gampong," tambahnya.
Film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta berkisah tentang sosok dan kehidupan pahlawan nasional Sultan Agung, yang memimpin Kerajaan Mataram pada 1613-1645, termasuk mengenai perjuangan dan pengorbanannya.
Film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo itu dibintangi oleh Ario Bayu (Sultan Agung), Anindya Kusuma Putri, Adinia Wirasti, Marthino Lio, dan Putri Marino.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/08/13/123220810/produser-film-sultan-agung-berharap-bekas-set-shooting-tetap-berguna