Banyak orang antusias menantinya. Pasalnya, rangkaian sinetron Si Doel Anak Sekolahan memang sangat popular di tahun 1990-an.
Diungkapkan Rano Karno, kisah Si Doel The Movie ini merupakan lanjutan dari kisah Si Doel Anak Sekolahan, Si Doel Anak Gedongan, dan Si Doel Anak Pinggiran.
"Si Doel The Movie adalah kelanjutan dari cerita Si Doel Anak Sekolahan yang ada sejak 1994, dan berakhir 2007 (Si Doel Anak Gedongan). Kemudian 2011 kami buat FTV. Nah, tidak selesai kisah Si Doel ini. Setelah berhenti, kami lanjutkan lagi lewat film ini," jelas Rano.
Jawaban kisah sebelumnya…
Dalam Si Doel Anak Sekolahan musim terakhir, diceritakan Si Doel akhirnya menikahi Sarah.
Sedangkan cerita Si Doel Anak Gedongan, menjadi akar masalah kehidupan Doel. Di mana saat itu Doel menolong Zaenab yang sedang keguguran.
Sayangnya, tindakan Si Doel membuat Sarah cemburu dan pergi meninggalkan Doel ke Belanda. Begitu pun dengan Zaenab, yang akhirnya juga bercerai dari suaminya.
Kemudian pada film televisi Si Doel Anak Pinggiran (2011), Doel diceritakan tenggelam dalam kerinduan dan menanti kembalinya Sarah. Hingga di akhir cerita, Doel akhirnya menikah dengan Zaenab.
"Setelah 14 tahun ditinggal Sarah, dan Sarah saat itu sedang mengandung saat meninggalkan Doel. Doel selalu bertanya, gimana nasib anaknya? Jadi inti dari garis itu, saya pikir harus ada lanjutannya lagi. Ini awal dari cerita panjang," pungkas Rano.
Menurut Rano, pada waktu itu tak memungkinkan bagi Doel untuk menyusul dan mencari Sarah ke Belanda. Pasalnya, saat itu Doel tak memiliki uang.
Dalam Si Doel The Movie, Doel mendapat kesempatan berkunjung ke Amsterdam, karena undangan teman lama Doel, Hans (Adam Jagwani),
Dari cerita itu, maka sebagian besar proses shooting Si Doel The Movie dilakukan di Belanda, karena 70 persen ceritanya berpusat di Negara itu.
“Film ini akan menjawab pertanyaan para penonton, bagaimana nasib Sarah, bagaimana nasib Doel, bagaimana kabar Nyak,” papar Rano sebagai sutradara dan penulis naskah.
Cerita lucu Mandra saat shooting di Belanda
Meski demikian, tak semua pemain ikut shooting di Belanda. Hanya Rano, Mandra, Cornelia Agatha, Adam Jagwani, dan pemeran baru Fahreyza Anugrah.
Mandra yang memerankan dirinya sendiri mengaku tak melakukan persiapan khusus untuk shooting Si Doel The Movie. Ia hanya sering berlatih untuk menampilkan akting terbaiknya.
Menurutnya, tantangan terberat selama shooting di Belanda adalah cuaca dingin dan makanan yang tak cocok di lidah. Bahkan, soal makanan ini hingga membuat berat badannya turun.
"Adegan kedinginan itu bukan akting ya, emang kedinginan. Kasur bukannya gue buat tidur, tapi buat selimut. Saking dinginnya. Orang pikir akting kedinginan, pala lo peyang, he he he. Tiap ngomong, keluar asap. Gue kagak ngerti derajatnya," ungkap Mandra.
"Lidahnya enggak cocok ama gue. Rasa yang jelas enggak cocok. Mau ngomong apa juga lidah gue Indonesia. Ketoprak segala macem, namanya ada, bentuknya sama, tapi rasanya yang beda. Ketoprak, sate ayam ya rasanya ke ‘laut’ buat gue. Enggak tahu orang sono enak aja kali," lanjutnya mengundang tawa.
Proses shooting di Belanda ini rupanya menarik perhatian masyarakat Indonesia yang tinggal di sana. Bahkan, tak sedikit yang mencari tahu jadwal shooting tim Si Doel The Movie. Salah satunya Jacqueline da Costa (42), yang mengejar ke lokasi shooting.
“Waktu dapat info Si Doel shooting di Belanda, senang banget, langsung pengin lihat. Sempat beberapa kali mengejar ke lokasi shooting, tapi enggak ketemu,” ujarnya.
Tak berhenti sampai di situ, saking antusiasnya melihat kisah Si Doel yang sempat mewarnai kehidupan mereka, banyak permintaan agar Si Doel The Movie diputar di Belanda.
Rano pun mencoba membicarakannya dengan Falcon Pictures. Tak disangka, permintaan tersebut disambut baik, sehingga pemutaran perdana dilakukan di Belanda.
Tak main-main, Gala Premiere Si Doel The Movie, 23 Juli 2018 lalu, digelar di bioskop Pathe Tuschinski. Bioskop ini merupakan bioskop prestisius dan legendaris di Amsterdam.
Pathe Tuschinski dibangun pada 1921 dan selama Perang Dunia Kedua (1940-1945) bioskop ini pernah diberi nama Tivoli. Dengan arsitektur yang megah, Tuschinski dianggap sebagai salah satu bioskop paling indah di dunia.
“Awalnya mereka minta diputar di KBRI, tapi ternyata diputarnya di bioskop yang sangat prestisius di Belanda. Tidak sembarang film bisa diputar di sana. Si Doel The Movie diputar di sana, kita patut bangga,” ujar Rano.
Jumlah penonton di Belanda membeludak
Sambutan para penonton di Belanda pun luar biasa. Diungkapkan Rano Karno, jumlah penonton yang ingin menyaksikan pemutaran perdana Si Doel The Movie di Belanda membeludak. Awalnya, jumlah penonton 750 menjadi 1800 orang.
Bukan hanya para penggemar Si Doel yang tinggal di Amsterdam, banyak yang datang dari kota lain di luar Amsterdam, bahkan dari luar negeri Belanda.
Sebagian besar mengaku mengikuti cerita Si Doel mulai dari sinetron Si Doel Anak Sekolahan yang tayang di RCTI sejak tahun 1994.
Sayangnya, untuk menambah gedung agar bisa menampung semua penonton rupanya tak memungkinkan. Sehingga, Rano memutuskan menggelar meet and greet beberapa jam sebelum acara Gala Premiere Si Doel The Movie.
Tentu saja acara tersebut disambut antusias oleh para penonton. Melihat para pemain Si Doel The Movie datang menyapa mereka, para penonton pun saling bersahut-sahutan meneriakkan nama idolanya.
Yang menarik, mereka meneriakan nama-nama karakter dalam cerita Si Doel, bukan nama asli pemainnya.
Banyak diantara mereka yang rela datang dan mengantre sejak siang di depan gedung bioskop. Bahkan, tak sedikit yang rela izin tak masuk kerja demi menghadiri Gala Premiere Si Doel The Movie. Salah satunya, Diana Rambitan.
"Saya sengaja izin enggak masuk kerja demi lihat Si Doel. Saya datang dari Rotterdam tadi naik kereta," ujarnya.
Menurutnya, meski sudah 12 tahun berlalu dari sinetron terakhirnya, kisah Si Doel masih sangat melekat di hati.
"Memori tentang Si Doel tuh nempel banget, karena kan cerita mereka klasik banget ya. Rindu sekali sama Si Doel, saya ngikutin semua serialnya Si Doel Anak Sekolahan dari A sampai Z," kata wanita yang sudah 18 tahun tinggal di Belanda ini.
Sebagai warga Indonesia yang tinggal di Belanda, mereka juga merasa bangga melihat film Indonesia tayang perdana di bioskop legendaris di Belanda.
"Kaget banget waktu dengar kabar Si Doel The Movie akan diputar di bioskop Pathe Tuchinski. Ini kan bioskop bergengsi di Belanda," kata Jacqueline da Costa, salah satu penonton yang hadir.
"Saya memang penggemar berat Si Doel, ngejar banget nonton di sini, karena kan Agustus kita enggak pulang ke Indonesia," imbuhnya.
Sekuel Si Doel The Movie mulai disiapkan
Setelah gala premiere Si Doel The Movie di Pathe Tuschinski, Amsterdam, Belanda (23/7/2018) terbilang sukses, Rano tampaknya semakin yakin untuk membuat kelanjutan film ini.
"Sudah ada permintaan untuk membuat cerita lanjutan Si Doel The Movie. Makannya saya sudah mulai nulis cerita," ujar Rano saat ditemui sehari setelah gala premiere Si Doel The Movie di Amsterdam beberapa waktu lalu.
Rano pun mengaku dirinya tak menyangka Si Doel The Movie mendapat sambutan luar biasa di Belanda.
"Benar-benar luar biasa sambutannya. Empat puluh tahun saya di dunia film, baru kali ini merasakan hal seperti itu," ungkap pemeran Si Doel ini.
Tak ingin membuang waktu, Rano pun memanfaatkan waktunya selama di Amsterdam untuk mencari lokasi shooting sekuel Si Doel The Movie, salah satunya di Madurodam, Den Haag, Amsterdam.
Si Doel The Movie yang telah tayang serentak di seluruh bioskop di Indonesia sejak 2 Agustus 2018, saat ini telah meraup 1.498.000 penonton di hari ke-14 penayangannya.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/08/17/121129310/belanda-jawaban-pencarian-si-doel-dalam-si-doel-the-movie