Hari ini, Jumat (17/8/2018), Saipul yang merupakan narapidana kasus pencabulan bersama ribuan warga binaan Lapas Klas 1A Cipinang, Jakarta Timur, merayakan hari lahirnya Indonesia.
"Saya nyanyi di gazebo bersama warga binaan. Dua lagu dangdut aja. Satunya lagu "Dasi dan Gincu"," ujar Saipul kepada Kompas.com pada akhir acara.
Namun, pria yang karib disapa Bang Ipul ini tak asal menyanyikan lagu duet Rhoma dan Riza Umami itu. Saipul mengatakan, ada makna di balik lagu tersebut.
"Itu ada maknanya. Jadi kalau mencintai orang itu bukan karena jabatannya, tapi karena Allah, bukan karena kecantikan, tapi karena hatinya," katanya.
"Bersahabat juga sama. Jangan karena dia orang kaya atau apa. Kan belum tentu orang kaya mau berbagi sama kita," ujar Ipul lagi.
Selain bernyanyi, ia juga ikut menyumnang tenaga dan waktu melatih sekitar 20 rekannya sebagai warga binaan menari Dinding Bak Dinding. Tarian itu ditampilkan dalam acara pemberian remisi secara simbolik.
"Saya jadi koreografer. Aku hari ini dipercaya bersama teman saya Mas Adrian untuk mengajari seni tari untuk 17 Agustus tahun ini. Mereka adalah warga binaan semua," ucapnya.
"Di sini kalau ditunjuk sama kalapas, harus nurut. Kami dibina sesuai kemampuan dan kapasitas saya. Saya kan bisa nyanyi, nari, jadi saya bisa mengawasi semua, menghibur," kata Ipul lagi.
Namun, ia melewatkan beragam perlombaan tujuh belas agustusan tahun ini, karena sibuk dengan tugas barunya itu.
"Aku enggak ikut lomba. Jadi harapannya Indonesia semakin rukun. Selama ini terjadi konflik macam-macam. Makin jayalah. Hutang makin bisa diatasi dengan baik," ujarnya.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/08/17/163950910/saipul-jamil-rayakan-kemerdekaan-dengan-dasi-dan-gincu-di-lapas