"Ketika Iko disuruh berbahasa Indonesia, Peter Berg bilang 'eh kayaknya ini cukup eksotis berbahasa Indonesia buat publik Amerika. Ya udah bahasa Indonesia aja deh'," kata manajer Iko, Ricky Siahaan, di XXI Plaza Indonesia, Jakarta Selatan, Senin (20/8/2018) malam.
Menurut gitaris band Seringai ini, penggunaan bahasa Indonesia pada sejumlah dialog adalah salah satu cara Berg membuat Iko merasa nyaman. Selain itu, juga dipilih menjadi bahasa negara asal karakter Li Noor yang diperankan Iko.
Dalam Mile 22, Li Noor dikisahkan sebagai polisi yang berasal dari sebuah negara di Asia Selatan.
"Sebenarnya dia tidak spesifik menggambarkan lokasinya Indonesia. Cuma ingin menggambarkan sebuah negara di Asia Selatan. Ini (negara) fiksi," ujar Ricky.
"Bahasanya yang Iko nyaman bicaranya, daripada dia harus menciptakan sebuah bahasa baru. Enggak ada tujuan yang kayak oh ini Indonesia. Enggak sih," katanya.
Selain itu, ada dua orang lain yang berbahasa non-Inggris di ketika shooting. Selain Iko, ada stunt double-nya bernama Rama Ramadhan serta asistennya Ryan Santoso sekaligus penerjemah.
"Peter Berg suka nanya ke Ryan, kalau misalnya gue pakai bahasa lu untuk ngomong kayak gini, kira-kira apa? Diterjemahkan sama Ryan. Ya udah kita pakai itu aja," kata Ricky.
Bahkan, bukan cuma Iko atau Rama yang berdialog bahasa Indonesia. Lawan main mereka, aktris Lauren Cohen, juga memiliki dialog bahasa Indonesia
"Lauren Cohen di sini itu juga diajarin sama Iko sebenarnya hehe. Lu ngomongnya begini, yang ini kurang cocok. Lauren ternyata sangat cepat bisa mempelajari bahasa Indonesia," ujar Ricky.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/08/21/104956310/iko-uwais-perkenalkan-bahasa-indonesia-dalam-film-mile-22