JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelum mengembuskan napas terakhir pada Sabtu (15/9/2018), musisi senior Debby Nasution diduga mengalami serangan jantung. Ketika itu, mendiang Debby sedang memberi kajian di Masjid Al Ikhlas, Cipete, Jakarta Selatan.
"Barusan tadi lagi mengajar. Beliau kan selalu buat taklim Sabtu-Minggu di Cipete. Tiba-tiba dia kolaps, serangan jantung kayaknya," kata rekannya penyanyi rock, Mohamad Kadri, ketika dihubungi wartawan melakui sambungan telepon, Sabtu sore.
Kadri mengatakan, kebetulan ia sedang berhalangan hadir dalam kajian tersebut. Sehingga mendapat kabar duka itu dari rekannya.
"Cuma saya juga tidak aware kalau dia punya sakit jantung. Beliau sehat saja sebenarnya," ucap Kadri yang juga berprofesi sebagai pengacara itu.
Menurut dia, mendiang Debby sudah lama rutin mengajar di sejumlah kajian. Beberapa musisi atau personel band ada yang mengikuti kajiannya.
"Kayak Tika Bisono, dulu ada Neno Warisman, ada Arie Kokpit, Mian Diara. Biasanya dia hari Jumat bahas Al Quran atau sejarah Islam," ujar Kadri.
"Selama ini sehat, cuma paling sakit-sakit biasa aja. Usianya sekitar 60-an, 62 kali ya," imbuhnya.
Semasa hidupnya Debby dikenal sebagai musisi besar yang cukup berpengaruh. Namanya tercatat dalam sejarah Gank Pegangsaan, sebuah grup musik yang terbentuk di sebuah rumah di Jalan Pegangsaan Barat, yang ditempati oleh keluarga Nasution pada tahun 70-an.
Grup musik ini telah melahirkan banyak grup musik legendaris Indonesia, seperti Sabda Nada, Badai Band, Guruh Gipsy dan musisi kondang seperti Keenan Nasution, Debby Nasution dan Odink Nasution, Chrisye, Guruh Soekarno Putra, Ronny Harahap dan Abadi Soesman.
Kesibukan masing-masing membuat grup musik ini menjadi pudar dan banyak dari mereka yang bersolo karier. Pada tahun 90-an, Debby Nasution mengumpulkan mereka kembali dan membentuk Gank Pegangsaan dan sukses berkat singel andalan mereka yaitu "Dirimu".
https://entertainment.kompas.com/read/2018/09/15/161205910/sebelum-meninggal-debby-nasution-diduga-alami-serangan-jantung