Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Merasakan Cinta Ainun kepada Habibie lewat Opera

Ainun digambarkan sebagai sosok penuh cinta lewat dialog yang dilagukan sebagaimana dalam opera.

Dalam opera berdurasi 150 menit ini dikisahkan pertemuan Habibie dengan Ainun di Bandung, Jawa Barat, serta perjalanan cinta dan kehidupan mereka di Jerman dan, kemudian di Indonesia.

Lewat opera ini, cerita cinta mereka terasa menyentuh.

Tata panggungnya mendukung untuk semakin menghidupkan karakter-karakter dan kisah opera ini.

Suara khas opera dari para pemain utamanya, yakni Farman Purnama sebagai Habibie dan Andrea Miranda sebagai Ainun, serta iringan musik dari orkestra milik Purwa Caraka, pun membuat para penonton terhanyut.

Meski tak banyak berbeda dari kisah dalam buku maupun filmnya, skenario opera ini, yang ditulis oleh Titien Wattimena, tetap memiliki warnanya sendiri.

Tulisan Titien itu membuat opera ini memiliki cita rasa tinggi dengan pemilihan kata-kata yang dilantunkan oleh para pemerannya.

Untuk berperan sebagai Habibie, Farman mengaku melakukan riset selama dua tahun agar mampu masuk ke dalam karakter itu.

"Dalam dua tahun, ketemu sama Eyang (Habibie) cukup intens. Terus, dari pertemuan itu, saya koleksi ceritanya, terus kebiasaannya. Itu yang saya aplikasikan di aktingnya," papar Farman dalam jumpa pers di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Jumat (13/8/2018).

Sementara itu, dari riset yang dilakukannya, Andrea, pemeran Ainun, tak mendapat banyak masukan.

"Kesulitan saya adalah, ya mungkin awalnya merupakan sebuah beban juga, karena research saya berbuahkan hasil yang tidak banyak. Saya melihat video Bu Ainun, cara kerjanya, gerakannya, saya tidak nemu. Saya cuman mendengar cerita," tutur Andrea.

Pendalaman karakter-karakter opera ini dilakukan juga oleh sang peramu musik, Purwa Caraka. Menurut Purwa, hal itu penting dalam pembuatan musiknya.

"Nah, sebetulnya saya banyak pancing dia (Habibie) sih. Contohnya, ada adegan menarik waktu pegang tangan. Saya kan orang Bandung, jadi dia cerita. 'Om dulu nembak Ibu Ainun gimana?' 'Saya jalan-jalan ke sini.' Terus, saya bilang, 'Nembaknya di mana?' Dia cerita terus-menerus," ucapnya.

"Makannya, itu ada suara yang kayak wuing wuing (notasi bebas). Itu untuk menggambarkan perasaan beliau," imbuhnya.

Opera Ainun disutradarai oleh Ari Tulang. Opera ini dipentaskan pada 14-15 September 2018 dalam dua sesi, yakni pukul 14.00 WIB dan pukul 20.00 WIB, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.

https://entertainment.kompas.com/read/2018/09/16/070714910/merasakan-cinta-ainun-kepada-habibie-lewat-opera

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke