"Itu sulit banget. Biasnya kan main action dan thriller, ini jadi girly banget," kata Hannah kepada Kompas.com saat menghadiri screening film di XXI Plaza Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (20/9/2018).
Secara pribadi Hannah tertantang melakoni adegan sebagai Nad, yang memiliki peran sebagai kritikus kuliner. Ia berujar, karakter itu bisa membuatnya mengeksplorasi peran yang selama ini tidak didapatkanya dalam film lain.
Belum lagi, kata Hannah, ia harus berdialog cukup banyak dalam film ini.
"Bagaimana dialog ini bisa mengirimkan pesan. Tantangan terbesar dan untungnya dibantu sama Mas Edwin," kata Hannah.
Aruna dan Lidahnya merupakan film adaptasi lepas dari novel karangan Laksmi Pamuntjak berjudul sama yang disutradarai oleh Edwin.
Kisahnya tentang Aruna, seorang perempuan lajang berumur pertengahan 30. Ia bekerja sebagai ahli wabah yang punya ketertarikan dengan makanan.
Suatu hari, Aruna ditugaskan untuk menginvestigasi kasus flu burung yang merebak di beberapa tempat di Indonesia.
Ia lalu mengajak sahabatnya Bono (Nicholas Saputra), koki profesional yang ingin menemukan resep-resep autentik kuliner Indonesia.
Lalu, ada Nad (Hannah Al Rashid) yang merupakan kritikus kuliner yang berniat menulis buku. Dalam perjalanan mengeksplorasi masakan nusantara, mereka bertiga bertemu Farish (Oka Antara), mantan rekan satu kantor Aruna.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/09/20/164727610/aruna-dan-lidahnya-bikin-hannah-al-rashid-jadi-berbeda