Jadi Caleg, Cut Meyriska Sambangi Desa Wisata Kandri

Pada Sabtu (29/9/2018), perempuan 25 tahun itu menikmati sajian seni dan budaya tradisional di desa wisata Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.

Perempuan yang akrab disapa Chika itu kagum, karena Kandri tidak hanya menyajikan potensi alam wisata, melainkan menghadirkan budaya tradisional.

“Desa Kandri ini punya beragam potensi yang bisa ditawarkan ke turis asing. Saya berharap desa wisata ini menarik banyak wisatawan datang," kata Chika.

Pesona desa wisata Kandri diakui cukup berkesan bagi Meyriska. Ia mengaku baru pertama kali datang ke desa wisata ini.

Ia pun menyantap hidangan di tengah kebun, beralaskan daun pisang dengan lauk sego kere. Sego kere yaitu hidangan dengan nasi putih, dengan lauk sambal kepala, tempe, serta diberi lalapan.

"Mungkin cara ini yang membuat Desa Kandri beda dengan desa wisata lainnya. Faktor alam dan budaya masih terjaga, dan ini jadi magnet bagi wisatawan untuk datang," tambahnya.

Di desa wisata itu, sambung Meyriska, banyak sajian wisata yang dapat dinikmati. Sebagian penduduk sudah sadar soal pariwisata, tapi mereka tetap memegang teguh tradisi dan budaya peninggalan masa lalu.

"Kalau di sini cukup lama, mungkin saya bisa menginap di rumah penduduk atau penginapan yang ada di sini, sehingga bisa menikmati acara adatnya sampai selesai," tambahnya.

Dikatakan Chika, dirinya akan mendukung jika desa wisata Kandri dimasukkan dalam daftar salah satu desa wisata bertaraf internasional. Apalagi, lokasi desa wisata juga tidak terlampau jauh dari Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang.

Cut Meyriska saat ini tengah ikut berkompetisi sebagai calon legislatif DPR RI dari Partai Nasional Demokrat.

Di partai besutan Surya Paloh itu, Chika berkompetisi di daerah pemilihan Jateng I meliputi Kota Semarang, Kabuapten Semarang, Kota Salatiga dan Kabupaten Kendal. (K93-14)