Aurelie mengaku menemui kesulitan ketika karakter Sarah yang ia mainkan dalam film Menunggu Pagi dituntut lihai menari mengikuti irama musik elektronik.
"Aku tuh enggak bisa nari sama sekali he he he. Sarah ini kan anak party banget tuh. Aku kayaknya scene tersulit menari, segitunya aku enggak suka nari," ujar Aurelie saat berkunjung ke redaksi Kompas.com di Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (2/10/2018).
Belum lagi, ia merasa canggung karena harus bisa menghadirkan euforia asli sebuah festival musik elektronik ke dalam adegan film.
"Adegannya kan adegan DWP (festival musik EDM) yang kebetulan bukan DWP beneran. Jadi kayak beda kan. Kalau DWP beneran bisa yang huwaaa gitu," ujar Aurelie.
"Kalau ini tuh studio gitu kan jadi aku sempet kikuk banget gitu. Gue gaya apa ya, gimana ya gue bingung nih ha ha ha," tambahnya.
Beruntung, kekasih penyanyi Marcello Tahitoe itu terbantu dengan banyaknya shot untuk adegan "party" itu sehingga kamera tak berlama-lama menyorotnya.
"Itu lumayan susah itu. Ada beberapa shot juga jadi terselamatkan lah ha ha ha," kata Aurelie.
Menunggu Pagi merupakan drama percintaan dengan bumbu konflik kehidupan anak muda yang disatukan dalam satu malam di Djakarta Warehouse Project (DWP), salah sati festival musik EDM (Electronic Dance Music) terbesar di Asia.
Selain Aurelie, Menunggu Pagi juga akan menghadirkan Arya Vasco, Maruo Lawalata, Juan Bione alias Bio One, Ganindra Bimo, Putri Marino, Raka Hutchinson, serta aktor semior Yayu Unru.
Menunggu Pagi akan tayang perdana di jaringan bioskop Indonesia pada 11 Oktober 2018 mendatang.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/10/03/094602510/jadi-partygoer-aurelie-moeremans-malah-canggung-berjoget