Seri produksi HBO itu menggunakan teknologi pelumpuh pesawat tak berawak atau disebut drone killer untuk menjauhkan kamera udara pengintip itu dari lokasi shooting.
Salah satu pemainnya, Sophie Turner, adalah orang pertama yang mengungkapkan itu saat hadir di New York Comic Con, Minggu lalu.
"Jika ada drone terbang di atas set, ada hal yang dapat membunuh drone tersebut, itu benar-benar keren. Hal itu menciptakan medan di sekitarnya dan drone bisa jatuh begitu saja. Seperti X-Men," kata Turner.
Menurut Los Angeles Times, "drone killer" adalah perangkat elektronik yang dapat melumpuhkan pesawat tanpa awak dan menjatuhkannya ke tanah. Biasanya hanya digunakan oleh polisi dalam "situasi hidup dan mati."
Bentuknya seperti pistol dan dapat diarahkan seperti senapan atau pistol ke pesawat tak berawak di udara. Bidang 30 derajat dari pancarannya dan jangkauan yang hampir setengah mil membuat target sulit untuk meleset.
Perangkat ini kali pertama digunakan oleh Departemen Sherif Los Angeles County untuk melindungi Parade Mawar 2017 dan sejak itu telah dipakai untuk berjaga-jaga dalam acara-acara publik di sekitar LA.
Saat Entertainment Weekly berada di set Game of Thrones di Irlandia Utara, bisa terlihat bagaimana konstruksi luar ruang yang luas di set seperti kastil Winterfell diberi label dengan peringatan zona larangan terbang, artinya drone, helikopter dan pesawat tidak diizinkan berada atas lokasi shooting GoT.
HBO juga bekerja sama dengan otoritas lokal untuk mencegah orang memotret tanpa izin. Langkah-langkah yang tampaknya berhasil mengingat foto-foto set yang diambil dari jauh telah bocor.
Namun tidak jelas apakah tim GoT benar-benar perlu menggunakan drone killer itu untuk menjatuhkan mata-mata paparazzi di udara.
GoT akan kembali untuk musim terakhirnya pada 2019.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/10/11/122352810/cegah-spoiler-lokasi-syuting-game-of-thrones-dilindungi-drone-killer