Dalam video wawancara dengan Genius untuk episode "Verified" yang diunggah di YouTube, Brian mengungkap makna judul "Amen".
"Saya sering mengucapkan kata 'amin'," katanya seperti dikutip Kompas.com, Kamis (8/2/2018).
Brian memberi contoh, saat ia dan sang manajer Sean mengobrol atau siapa pun yang mengomentari musiknya lalu melontarkan prediksi positif, Brian akan mengucap "Amin".
"Ketika saya dan Sean berbicara atau siapa saja mereka, (mereka bilang) 'ini akan berjalan dengan baik. Atau kami senang dengan lagunya, ini akan meledak'. Saya suka (bilang) amin," ucap Brian.
Ia mengaku sebagai orang yang religius sekaligus optimis. Karena itulah, kata "amin" selalu otomatis terucap setiap kali ia mendengar seseorang berharap atau mengatakan hal yang baik.
"Saya orang yang cukup religius, tapi saya juga sangat optimis. Namun, pada saat yang sama, kita tidak akan pernah bisa terlalu yakin tentang sesuatu karena apa pun bisa terjadi. Dan saya merasa seperti itulah mengapa (album) ini disebut 'Amin," ujar Brian.
Ada 14 lagu yang menghiasi album Amen, termasuk "Glow Like Dat", "Chaos", "See Me", serta "Amen", "Little Prince", "Arizona" , dan lainnya.
Belasan lagu itu merupakan hasil dari kombinasi synthetizer, drum elektronik, dan nada-nada minor, serta vokal Brian yang berat dengan ketukan yang meledak-ledak.
Hampir semua lagu ditulis dan digubah sendiri oleh Brian. Ia juga bertindak sebagai produser bersama Cubeatz, Rogét Chahayed, dan Wesley Singerman.
Kepada XXL Magazine, Brian mengaku baru mulai belajar memproduseri musik sekitar setahun yang lalu.
"Membuat musik sudah menjadi hal yang alami bagiku, karena bisa menemukan ide baru dan menulisnya. Saya melakukannya hampir setiap hari," katanya.
Personal
Melalui lirik-lirik lagu dalam album Amen, Brian banyak bercerita tentang kehidupan pribadinya, suasana hati, pengalamannya sebagai orang Indonesia yang berkarier di AS, serta ketenaran.
"Album ini tentang bersyukur dan jangan pernah menganggap remeh sesuatu. Jadi dalam proyek ini saya berbicara banyak tentang (perjalananku) dari Indonesia datang ke Amerika dan banyak pengalaman hidup baru di proyek ini," kata Brian.
Setiap hal kecil yang Brian alami ia coba tuangkan dalam lirik lagu-lagunya. Brian suka bernostalgia, mengingat momen-momen penting dalam hidupnya, lalu memasukkan itu semua ke dalam musiknya.
"Saya selalu suka dengan lagu-lagu yang liriknya mengandung momen kehidupan, di mana orang-orang hanya berbicara tentang hidup mereka dengan cerita-cerita yang sangat unik dan hidup. Saya pun mencoba melakukan itu untuk proyek (album) ini," ucap Brian.
Misalnya dalam lagu berjudul "Occupied", Brian bercerita tentang proses mencari dan menemukan jati dirinya dalam bermusik.
Di situ, secara tersirat Brian mengatakan bahwa awalnya ia merasa bingung jenis musik apa yang ingin ia buat dan merasa musiknya terlalu biasa hingga semua orang bisa membuatnya.
"Saya hanya ingin menghapus jejak itu. Tetapi pada satu titik, saya akhirnya menemukan tempo saya dan saya seperti, 'oke, inilah yang ingin saya lakukan'. Ini adalah proses menemukan diri saya dan memikirkan sisi mana yang ingin saya tunjukkan kepada orang-orang," ujar Brian.
Comedic rap
Walaupun album tersebut berisi tentang kehidupan Brian, tak berarti Amen menjadi terlalu serius atau kaku. Ia menyuntikkan unsur kejenakaan dan nyeleneh pada lirik lagu-lagunya. .
"Saya suka membuat orang tertawa. Saya kadang mengatakan hal-hal lucu dalam lirik lagu saya, tetapi semua itu digarap secara serius," ucap Brian.
Ada dua orang yang menjadi inspirasi Brian berkarya. Mereka adalah rapper Childish Gambino dan penyanyi indie-rock Mac DeMarco.
"Saya mencoba untuk mendengarkan musik di luar hip-hop, karena saya telah mendengarkan hip-hop selama dua atau tiga tahun berturut-turut. Saya benar-benar mencoba untuk sedikit lebih fleksibel dan beragam dalam proyek ini," ujar Brian.
Artis Asia pertama yang menduduki posisi pertama di iTunes
Amen membawa Brian mencetak sejarah yang membanggakan. Ia menjadi artis Asia pertama menduduki posisi pertama di iTunes untuk musik hip hop. Prestasi itu dikabarkan akun label yang menaunginya, 88rising, di Twitter.
"HISTORY. @richbrian is the first Asian artist in history, to ever reach #1 on the ITunes Hip Hop Chart. People think, rarely wonder," tulis akun @88rising, Minggu (4/2/2018).
Ia baru berusia 18 tahun, namun album debutnya itu berhasil mengungguli album peraih Grammy Awards, Kendrick Lamar, berjudul DAMN yang berada di posisi keempat.
Bahkan album dari salah satu rapper idolanya, Childish Gambino, berada di bawah Brian.
Album Amen juga mengantarkan Brian menjadi musisi Indonesia pertama yang tampil dalam program The Late Late Show yang dipandu James Corden pada Februari 2018. Saat itu, Brian membawakan lagu "Amen" dan "Cold".
Dengan berbagai pencapaiannya itu, Brian mengatakan, ia ingin menginspirasi dan membuktikan kepada anak-anak muda, bahwa tak ada yang tak mungkin selama bekerja keras.
"Saya ingin membuat dampak dan menginspirasi remaja seusia saya, agar mereka tahu bahwa omong kosong ini benar-benar mungkin. Kalian benar-benar dapat melakukan dan menjadi apa pun yang kalian inginkan," kata Brian kepada XXL Magazine.
"Selama kalian memiliki visi di kepala bahwa mimpi kalian akan terjadi suatu hari nanti. Itu adalah hal terbesar saya, membuat dampak dan menginspirasi orang-orang," tambahnya.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/10/18/110500210/amen-wujud-rasa-syukur-dan-optimistis-rich-brian