Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rich Brian yang Natural dan Jadi Diri Sendiri

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat musik Wendi Putranto menilai bahwa karier bermusik Rich Brian di dunia internasional bisa dibilang menggagetkan.

"Dia kan rumahan, anak komplek lha, yang boro-boro mikir gua mau terkenal dan melebarkan sayap ke Amerika. Untuk terkenal di Indonesia saja dia mungkin tidak pernah terpikir. Tapi memang satu video klip dia bisa dibiliang trigger. Dia menciptakan karya sudah jelas," kata Wendi.

Yang menarik dari karier anak ini, kata Wendi, Brian tidak mencoba menjadi seorang hip hoppers yang identik dengan orang kulit hitam. Brian menjadi dirinya sendiri.

Buat Wendi, apa yang dilakukan Brian sudah tepat.

"Dia menjadi dirinya sendiri, bahkan gaya musiknya sedikit berparodi. Dengan seumuran dia, dia tidak mencoba pelafalan orang kulit hitam, dia natural saja. Dia menyanyikan dengan caranya sendiri. Menurut saya dia karyanya jujur," kata Wendi.

Jika di ranah jazz ada Joey Alexander dan di genre pop ada Agnez Mo, Wendi mengatakan bahwa Brianlah yang menjadi nakhoda hip hop Indonesia di kancah internasional.

"Enggak ada yang menduga kok anak Kelapa Gading bisa dikenal sampai penjuru dunia si Rich Brian ini. Di era global ini, kita sudah siap," kata Wendi.

Sementara pengamat musik Adib Hidayat menilai bahwa Brian bisa dikatakan sebagai seorang musisi yang beruntung.

Secara musikalitas, Adib menilai Brian memiliki musikalitas yang berbeda dari hiphop dunia yang didominasi musisi kulit hitam. Brian memiliki gaya sendiri, Adib memberi contoh, lagu yang membuatnya terkenal, Dat $tick,

Menurut Adib, kiprah Brian di dunia internasional tidak lepas dari peran labelnya, 88rising, yang memiliki strategi marketing yang mumpuni.

"Dia sangat menghindari di-interview media lokal, itu yang akhirnya membuat branding Rich Brian seolah-olah jadi milik dunia internasional. Dia sudah memakai strategy campaign yang sudah internasional," kata Adib.

Pengaruh Rich Brian

Dengan munculnya Brian, menurut Adib, nama Indonesia saat ini mulai diperhitungkan di industri musik khususnya genre hiphop. Brian menjadi pioner untuk Indonesia bahkan mewarnai para rapper Asia lainnya.

"Musik yang dibawakan dia kan musik orang kulit hitam, putih, atau latin. Dengan tambahnya Asia ini menambah terminologi HipHop di dalam kancah musik dunia. HipHop yang berasal dari oriental ternyata bagus sekali. Keren sekali," kata Adib.

Sedangkan berkibarnya nama Brian di dunia internasional menurut Wendi menguntungkan Indonesia. Jika selama ini warga asing mengenal Indonesia hanya Bali, kini, Indonesia punya musik.

"Indonesia tidak hanya Bali, tapi ada Rich Brian, Joey Alexander, dan Agnez Monica. Mereka mengadu nasib di negara orang. Kita punya quality stars," kata Wendi.

"Bisa bilang, Indonesia nantinya akan menjadi salah satu negara yang akan mengekspor banyak musisi-musisi bagus dan berbakat. Seperti halnya Swedia pada 1970-an yang mengekspor musisi ke Amerika. Mungkin band-band dan artis-artis Indonesia yang akan menginvansi negara-negara di Eropa berikutnya. Ini sinyal kebangkitan musikr di Indonesia," kata Wendi lagi.  

Saykoji : Materi Rich Brian Cocok untuk Internasional

Rapper Ignatius Rosoinaya Penyami atau yang karib disapa Igor Saykoji turut berkomentar terkait gemilangnya karir Rich Brian di kancah Internasional.

Menurut Igor, ia turut berbangga melihat Rich Brian mampu menembus pasar global.

"Gue ngikutin juga. Dan gue senang kalau ada orang yang berkarya  dan ngerap dan make it. Bisa dibilang dia mungkin jangkauannya, dia menjangkau keluar," ujar Igor.

Namun setahu Igor, Rich Brian memang tak pernah memulai karirnya di komunitas rapper Indonesia. Brian seakan langsung melompati tahapan itu dan memulai karirnya di luar negeri.

"Kalau gue lihat, dia bukan yang nongkrong di komunitas. Memang dia mulai dan bikin karya dia. Bukan dimulai dari komunitas, bukan yang suka datang di event hip hop teman-teman lokal," ucapnya.

Saykoji melihat bagaimana materi rap dari pelantun lagu "Glow Like Dat" ini sengaja diciptakan oleh Rich Brian untuk dipasarkan di pasar internasional.

"Dengan dia bertemu dengan 88 Raising, management yang memang menghandel rapper-rapper asia memang taraf internasional memang cocok untuk materi Internasional," ungkap Igor.

Keberuntungan

Selain faktor materi, keberuntungan juga diyakini Igor sebagai salah satu faktor karir Rich Brian meroket.

"Enggak ada yang tahu, ada yang hoki juga, ada juga yang bisa ketemu orang yang tepat, di saat yang tepat dan di waktu yang tepat," ujar Igor.
Namuun ada juga faktor lain yang tak bisa terbaca oleh Igor.

"Gue enggak tahu bagaimana bisa sampai seperti itu. Tapi gue lihat lagu-lagu yang dia bikin diterima sama masyarakat internasional terutama masyarakat Asia di seluruh dunia," kata Igor lagi.

Beda gaya

Meski mengaku bangga dengan pencapaian Rich Brian, namun Saykoji mengaku tak sejalan dengan rapper yang memiliki nama asli Brian Imanuel Soewarno itu.

"Tapi gue orangnya lebih ke Indonesia. Karena pertama kali gue suka rap itu bukan rap luar, tapi rap sini. Jadi menag cita-cita dan keinginan gue adalah mengembangkan rap terutama rap berbahasa Indonesia," kata Igor.

Pasalnya bagi Igor, bahasa Indonesia adalah bahasa yang juga bisa terdengar keren jika dilantunkan dengan irama rap.

"Tapi kalau menurut gue, senjata kita, literasi kita, budaya dan bahasa kita itu sesuatu yang baik. Gue selalu bilang sama teman-teman, lo kalau ngerap kalau lo cari gimana caranya pakai Bahasa Indonesia terdengar keren dalam rap Indonesia. Itu mungkin bukan sesuatu yang bukan stylenya Rich Brian," ujar Igor.

Walau begitu, Igor mengerti bahwa itu bukanlah gaya dari Rich Brian.

"Ada sub genrenya, tapi intinya dia ngerap. Cuma style-nya setiap orang beda-beda. Ya sytle-nya dia, apa yang dia ceritakan, basic musiknya dia seperti apa, memang beda-beda," kata dia.

Buka Jalan

Saykoji percaya dengan melejitnya nama Rich Brian, akan menjadi pembuka jalan bagi rapper Indonesia lain agar juga bisa mendunia.

"Pasti, pasti orang kan jadi notice, pensaran. Di Indonesia siapa lagi ya. Tapi enggak ada yang salah dengan itu. cita-cita gue itu membangun ke dalam. Bukan gue mancari seuatu," papar Igor.

Pelantun "So What Gitu Loh?" ini memahami bagaimana kebiasaan orang Indonesia yang baru memberi apresiasi setelah diakui oleh Internasional.

"Orang banyakan yang mngapresasi ketika kita sudah berada di luar negeri. Tapi lupa bahwa kita-kita yang ada di sini, banyak hal yang bisa kita gali," ucap dia.

Meski begitu, pencapaian Rich Brian dipercaya mampu memberikan inspirasi untuk yang lain.

"Cukup memotivasi. Tapi kalau gue, gue bisa bilang, 'Lo harus bangga sama Indonesia,'" tutup Igor.

https://entertainment.kompas.com/read/2018/10/20/123119310/rich-brian-yang-natural-dan-jadi-diri-sendiri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke