Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kaka Slank: Enggak Ada Manfaatnya Lo Makan Hiu

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingginya angka perburuan ikan hiu untuk dikonsumsi semakin mengkhawatirkan. Banyak orang beranggapan dengan menyantap daging hiu, terutama siripnya, bisa memberi manfaat kesehatan.

Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2016, jumlah populasi hiu di Indonesia semakin menurun. Hal itu lantaran Indonesia merupakan negara produsen hiu terbesar di dunia, dengan kontribusi sebesar 16,8 persen dari total tangkapan dunia.

Hal ini jelas akan memberi ancaman terhadap penurunan populasi hiu. Pada tahun 2014-2016, WWF-Indonesia menemukan fakta bahwa beberapa restoran dan hotel di Jakarta dapat menghidangkan sekitar 12.622 kilogram sirip hiu dalam kurun waktu satu tahun. 

Padahal, hiu merupakan salah satu ikan yang di dalam tubuhnya banyak mengandung zat merkuri yang berbahaya bagi tubuh.

Menanggapi fenomena tersebut, Kaka "Slank" mencoba untuk turut berpartisipasi dalam mengampanyekan bahwa mengkonsumsi ikan hiu adalah hal yang tak baik bagi tubuh dan dapat mengancam kelangsungan hewan tersebut.

"Ya balik lagi ke mindset tadi, mungkin mereka masih belum tahu kalau hiu itu penting banget buat ekosistem di laut, kalau mereka (belum) tahu juga enggak banyak manfaat yang bisa didapat dari makan hiu," ucap Kaka saat ditemui dalam jumpa pers Our Ocean Conference 2018 di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (25/10/2018).

Menurut Kaka, masih banyak makanan yang lebih sehat untuk dikonsumsi ketimbang daging ikan hiu yang belum jelas manfaatnya bagi kesehatan.

"Enggak sesehat lo makan tempe gitu, jadi buat apa lo makan hiu, ya (paling hanya) lebih ke taste aja lo makan hiu, ya tapi enggak ada kesehatan juga buat badan lo kalau makan hiu," ungkap Kaka.

Bagi Kaka, orang yang hanya mengambil bagian tertentu dari hiu hanya untuk dikonsumsi adalah orang yang egois dan tak memikirkan dampaknya buat ekositem laut.

"Percuma lah lo makan sirip hiu, apalagi lo cuma makan siripnya, terus badannya segitu gede buat apa gitu, ya percuma aja jadinya," ungkap pria berusia 44 tahun ini.

Lanjut Kaka, salah satu bentuk kepedulian nyata dirinya terhadap ancaman populasi hiu adalah dengan ikut andil dalam melakukan donasi untuk kelangsungan ikan tersebut.

"Aku sampai hari ini masih (bekerja sama) sama ShoutCap (produsen) topi. Jadi 10 ribu dari (tiap) penjualan topi itu saya kirim ke balisharks.com (organisasi pencinta hiu)," ungkap Kaka.

"(Jadi) kerjaanya (balisharks.com) di Bali ke pasar ikan kalau ada hiu yang enggak sengaja ketangkap sama jaring atau pancing ikan dan masih hidup itu ia beli dan dia rehabilitasi. (kalau) sudah sembuh dilepas lagi," sambung Kaka.

Ke depannya Kaka berharap juga bisa berkontribusi lebih banyak lagi dengan organisasi serupa agar semakin bisa meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan.

"Karena sejauh ini aku bingung mau sumbangin kemana yang aku tahu ShoutCap ke hiu.org (balisharks.com) itu, tapi kalau ada komunitas penyayang hiu (lainnya) yang bagus bisa aku (bantu) sumbangin juga," imbuh Kaka.

https://entertainment.kompas.com/read/2018/10/25/172240110/kaka-slank-enggak-ada-manfaatnya-lo-makan-hiu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke