Lagu "Bohemian Rhapsody" adalah salah satu masterpiece mereka dan dipilih sebagai judul film biopic Freddie-Queen yang disutradarai Bryan Singer.
Dikisahkan Freddie Mercury (Rami Malek) terlahir dengan nama Farrokh Bulsara, pria keturunan India Parsi yang pindah dari Zanzibar ke London, Inggris. Bulsara bekerja sebagai petugas bagasi di Bandara Internasional Heathrow.
Di sela pekerjaannya, Bulsara biasanya menulis lirik lagu pada potongan kertas atau menikmati musik di kafe. Namun, ayahnya yang konservatif menentang minatnya tersebut.
Setelah "unjuk kebolehan" beberapa detik, Bulsara akhirnya diterima. Belakangan, mereka merekrut John Deacon (Joseph Mazzello) sebagai bassist.
Dari situ, Bulsara memulai gebrakan-gebrakannya. Ia mengubah namanya menjadi Freddie Mercury, juga mengganti nama Smile menjadi Queen. Beraksi di panggung dengan gaya flamboyan dan mengenakan busana unik dan nyentrik.
Bersama Queen, Mercury membuat lagu eksperimental "Bohemian Rhapsody", hasil perkawinan musik rock dan opera yang berdurasi enam menit. Bersama Mercury, Queen melahirkan hit-hit legendaris lainnya, yakni Radio Ga Ga","We Are The Champion", dan "We Will Rock You".
Film berdurasi 134 menit itu menampilkan perempuan yang menjadi cinta sejati seorang Freddie Mercury, Mary Austin yang diperankan oleh Lucy Boynton.
Perjalanan film Bohemian Rhapsody terbilang lama. Produksinya diumumkan sejak 2010, tetapi baru tahun ini biopic perjalanan karier Queen yang berfokus pada Freddie Mercury itu dirilis. Itulah yang menjadikannya salah satu film yang ditunggu-tunggu.
Rami Malek, aktor Amerika yang memulai debut layar lebarnya lewat film Night at the Museum, merupakan pilihan yang tepat untuk menghidupkan kembali sosok Freddie Mercury.
Bagi penggemar Queen, akting Malek yang menggunakan gigi palsu dan beraksen Inggris mampu membuat mereka bernostalgia.
Gerak-geriknya, caranya berbicara dan beraksi di panggung sungguh benar-benar Mercury. Untuk non-penggemar, tampaknya akan langsung percaya bahwa dia benar-benar Freddie Mercury.
Porsi komedinya pas, ringan, tak dipaksakan, dan natural. Duet Anthony McCarten dan Peter Morgan menulis naskah meracik kesuksesan Queen yang dengan bumbu perselisihan, persahabatan, ego dan kebiasaan buruk Freddie Mercury, kisah cinta, serta drama keluarga.
Sayang, rasanya kurang pas. Entah alurnya yang terlalu cepat atau cerita Mercury dan Queen yang kurang digali. Seperti menyantap makanan, tetapi ada yang kurang.
Beruntung, Rami Malek tampil memukau dalam film ini dan yang tak kalah penting adalah adegan konser Live Aid pada 1985.
Bryan Singer sukses membawa kembali kemeriahan dan energi konser bersejarah tersebut ke layar lebar. Penonton seakan sedang berada di Stadion Wembley, London, ikut merasakan euforianya bersama 72.000 orang yang hadir di sana kala itu.
Film Bohemian Rhapsody mulai tayang di bioskop Indonesia hari ini, 30 Oktober 2018.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/10/30/080949110/bohemian-rhapsody-kembalinya-kemegahan-queen-dan-freddie-mercury