Sepupu Istri Haykal Kamil Jadi Korban Lion Air JT 610

"Namanya Trie Yudha Gautama, panggilannya Bang Ibung. Bang Ibung itu kerja di PT Timah baru sekitar satu tahun kalau enggak salah. Jadi memang dia salah satu penumpang," ucap Haykal dalam wawancara di kediamannya di kawasan Pulogebang, Jakarta Timur, Kamis (1/11/2018) malam.

Haykal mengatakan, setelah peristiwa jatuhnya Lion Air JT 610 pada 29 Oktober lalu, ia langsung mendatangi Crisis Center Lion di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, untuk mengecek.

"Saya sampai ke bandara di Crisis Center untuk cek langsung, bener enggak. Ternyata memang bener ada di manifest-nya dan memang sudah terkonfirmasi. Tapi memang sampai saat ini belum ada penemuan jasad," ucap Haykal.

Ia mendapatkan kabar tersebut dari Namirah istrinya. Namirah yang duduk di samping Haykal menambahkan, bahwa pada hari kejadian grup WhatsApp keluarganya ramai mengabarkan pesawat yang jatuh.

"Tiba-tiba mamaku telepon, ada Bang Ibung di pesawat. Aku enggak pernah ngebayangin kalau misalnya ada keluarga aku di situ. Maksudnya, aku kalau lihat berita kan cuma, 'oh kasihan keluarganya'," ujar Namira.

"Ternyata aku sendiri yang ngalamin itu. Akhirnya aku telepon Haykal. Kerja pun udah enggak konsen, akhirnya aku pulang terus kami ke rumah istrinya yang ada di daerah Rawamangun," imbuhnya.

Haykal menimpali, sepupu Namira itu memiliki seorang istri dan anak kembar yang masih berusia tiga tahun.

Ketika itu, sebenarnya sepupunya tersebut berniat berangkat ke Pangkal Pinang bersama istri dan anak-anaknya.

"Cuma ya mungkin ada rencana lain dari Allah. Jadi akhirnya yang jalan cuma satu. Akhirnya Bang Ibung yang berangkat. Bang Ibung 31 tahun. Bulan November baru mau 32 tahun. Jadi masih sangat muda dan produktif jadi kami kaget ada berita seperti ini," ucap Haykal.

Ia mengatakan, terakhir bertemu Ibung sebulan lalu saat sepupunya itu berkunjung ke rumahnya.

"Kami berdoa semoga ditemukan di pemerintah dan Basarmas bisa menjalankan fungsinya dengan baik," ujar Haykal.