"Dulu saya orangnya seperti Sangkuriang, Roro Jonggrang, semua saya kerjain dalam hitungan minggu," tutur pemain bas ini kepada Kompas.com di Lakipadada Spot Bandung, Minggu (4/11/2018).
Kini, putra pemusik jazz Benny Likumahuwa dan penyanyi jazz Ria Likumahuwa ini mengerjakan musik dengan lebih terencana. Misalnya, untuk proyek RIMA, bandnya bersama teman-teman lamanya, ia berencana membuat album yang dari satu lagu ke lagu lainnya membentuk sebuah cerita.
"RIMA baru rilis dua singel,” ujar pria bernama lengkap Elseos Jeberani Emanuel Likumahuwa ini.
Singel pertama berjudul "Steres Cheerio". Singel itu membawa pesan bahwa apa pun masalah yang dihadapi, setiap orang bisa tetap berjalan, mengangkat gelas, dan bersenang-senang.
"Angkat gelas di sini bukan berarti minuman beralkohol, tapi salut sama teman, saling mendukung, menyemangati, dan lainnya," tutur penelur album Good Spell ini.
Singel kedua berjudul "Ready, Set, Go". Singel tersebut berkisah tentang bagaimana seseorang naik tingkat dalam kehidupan, lagi, dan lagi.
Kini peraih Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2016 kategori Artis Jazz Vokal Terbaik ini dalam formasi RIMA, sedang menyiapkan singel ketiga yang lebih nyeleneh. Singel itu berjudul "Hom Pim Pa".
Dalam bahasa Sanskerta, hom pim pa memiliki arti "Dalam nama Tuhan kita bermain, dari Tuhan kembali ke Tuhan".
"Kami pengin bilang, lo boleh main, ngapain, tapi semua harus mengerti, kita semua satu. Apa yang kita jalankan (untuk) satu," ucapnya.
Pekerjaan itu, sambung Barry, dilakukan dengan santai tetapi berujung hasil yang sebaik-baiknya.
"Kerjaannya santai, karena kami buat yang idealis," katanya.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/11/04/113114610/barry-likumahuwa-tak-ingin-lagi-jadi-seperti-sangkuriang