Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dipha Barus Raih DJ of The Year di Paranoia Awards 2018

Tahun ini, Paranoia Awards 2018 kembali digelar sebagai ajang eksistensi dan apresiasi bagi semua pihak yang punya komitmen dan kecintaan terhadap dance music di Indonesia.

Beberapa nama DJ papan atas Tanah Air berhasil meraih penghargaan di Paranoia Awards 2018. Salah satunya ialah Dipha Barus yang dinobatkan sebagai DJ of The Year 2018.

Dia berhasil menyisihkan nama–nama besar lainnya seperti Attila Syah, Claudia Jaramillo, DJ WW dan DJ Yasmin. Perasaan Dipha Barus campur aduk ketika namanya keluar sebagai juara.

"Terima kasih semuanya. Saya sangat bangga dan senang. Ini buat kalian teman-teman. Sebenarnya saya bingung mau ngomong apa. But, this is for you guys," kata Dipha dalam siaran pers Kamis (8/11/2018).

"Thank you so much for Iceperience.ID dan semua pelaku electronic dance music (EDM) yang ada di sini. Juga para DJ di luar sana. Semoga electronic dance music tetap jadi musik nomor satu di Indonesia," ujar lanjutnya sambil memegang trofi kemenangan.

Di mata Dipha Barus, Paranoia Awards 2018 bisa menjadi motivasi bagi seluruh elemen dance music di Tanah Air untuk bisa menghasilkan karya yang lebih baik sehingga bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Tak hanya Dipha Barus, DJ Riri juga meraih penghargaan bergengsi yakni Lifetime Achievement Award sebagai hasil dari dedikasinya di industri musik dance di Tanah Air.

Paranoia Awards 2018 ini merupakan edisi ke-5 yang didukung penuh oleh Iceperience.id. Kesamaan visi untuk memajukan industri dance music di Indonesia, diwujudkan oleh Iceperience.id dan Hardrock FM dalam Paranoia Awards 2018 yang mengambil tema Dance, Party, Unity.

"Paranoia Awards 2018 adalah salah satu bentuk konsistensi Iceperience dalam memajukan electronic dance music industry di Indonesia, agar bisa upgrade dan go internasional," ungkap perwakilan dari Iceperience.id Diopsaputra.

Sederet nama besar musisi EDM Indonesia tampil memainkan mix tape mereka dalam acara yang berlangsung malam kemarin. Beberapa di antaranya Dipha Barus, Weird Genius, Jevin Julian, Cyda, Roni Joni, hingga Fun on A Weekend.

Paranoia Awards sebagai The Most Prestigious Dance Scene Awards In Indonesia bukanlah sebuah kontes popularitas. Pemenang Paranoia Awards ditentukan dengan melibatkan dewan juri yang kompeten di dance music industry Tanah Air.

Mulai dari DJ Senior, MC, Nightlife Photographer & Nightlife Media. Juri–juri ini berperan sejak penentuan nominasi semua kategori di Paranoia Awards.

Dalam Paranoia Awards 2018, sejak fase submission pada 1–31 Agustus 2018 yang lalu, terhitung ada 200 lebih nominasi yang masuk dan bersaing untuk menjadi yang terbaik di 25 kategori.

Dari submission tersebut, Hard Rock FM kemudian melakukan voting pada 1–25 Oktober 2018 untuk menentukan siapa nominasi tiga terbaik di masing-masing kategori. Hingga penutupan voting, tidak kurang dari 10.000 vote mengalir ke berbagai nominasi.

Selanjutnya, dewan juri kemudian menentukan satu pemenang terbaik (The Best) di setiap kategori berdasarkan berbagai pertimbangan.

Umumnya, penjurian akan melakukan kroscek seputar eksistensi, konsistensi dan kontribusi selama satu tahun belakangan, kualitas gigs seorang DJ, MC, VJ, maupun event, serta pertimbangan lainnya.

Paranoia Awards juga memberikan Milestone Achievement Awards untuk satu insan atau institusi yang sepanjang kariernya memberikan kontribusi positif bagi perkembangan industri dance music Indonesia.

Tema Dance, Party, Unity di Paranoia Awards 2018 juga yang akan menjadi topik besar on air Paranoia sepanjang 2019 nanti.

"Kita ini dalam satu payung besar dance industry Indonesia, yang ingin terus berkembang dengan berbagai party dan jogedan yang cool dan asyik. Satu–satunya cara, ya kita harus bersatu dan meninggalkan politic of dancing yang kurang sehat sekarang ini," tambah Producer Paranoia Soenan Silalahi.

Menilik sejarahnya, program Paranoia pertama mengudara pada 6 Juli 2001 dengan MC Q & DJ Noxx yang menjadi ikon sekaligus trendsetter di scene party Jakarta pada saat itu.

Ide awal memunculkan awards mulai digagas pada 2003 dengan memilih sendiri best party serta DJ & Party paling ikonik secara on air.

Nama Paranoia Awards kemudian mulai resmi digunakan pada tahun 2004 dengan memberikan penghargaan di beberapa kategori party berdasarkan genre, seperti Best Drum & Bass Night, Best R&B Night, Best Trance Night dan lain-lain dalam sebuah Awarding Night.

Dari hanya penghargaan berdasarkan genre, akhirnya Paranoia Awards bertranformasi semakin luas dengan memberikan penghargaan kepada DJ, MC, VJ, Event & Club sejak edisi ketiga pada tahun 2006.

Jika awalnya hanya di regional Jakarta, pada Paranoia Awards 2010 cakupan nominasi mulai meluas ke sejumlah region lain yakni Bandung, Surabaya, & Bali tempat Hard Rock FM eksis. Kemudian pada 2016, Paranoia Awards melebarkan sayapnya hingga ke seluruh Indonesia dengan memunculkan nominasi dari Makassar, Lampung, Palembang, Lombok dan kota – kota besar lainnya.

https://entertainment.kompas.com/read/2018/11/08/175306410/dipha-barus-raih-dj-of-the-year-di-paranoia-awards-2018

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke