Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dalam Sandekala, Risa Saraswati Kenalkan Sosok Sukma yang Menakutkan

Dalam buku tersebut, Risa memperkenalkan sesosok hantu kolongwewe bernama Sukma. Baginya, Sukma sangat menakutkan dan menyiksa dirinya.

“Badannya 2 meteran, payudaranya panjang hingga ke tanah. Sekujur tubuhnya luka bernanah, dan dia kerap menggaruk seluruh tubuhnya sat berhadapan dengan saya, dan itu menular pada saya,” ujar Risa di Bandung, Kamis (15/11/2018).

“Bayangkan saja seluruh tubuhku menjadi sangat gatal tanpa sebab, lalu muncul bintik-bintik kecil yang mengeluarkan nanah dan darah,” ungkap Risa.

Ia kemudian pergi ke 5 dokter spesialis. Ada yang bilang Risa terkena kuman dan alergi. Namun hasil pemeriksaan darah, Risa negatif alergi.

“Rupanya itu disebabkan makhluk yang sering datang untuk mencoba berkomunikasi denganku,” tutur Risa.

Risa mengaku sulit untuk berkomunikasi dengan Sukma. Ia butuh waktu tujuh bulan untuk berkomunikasi dengannya.

Bahkan saat Sukma datang, sahabat hantu kecilnya Risa mundur, tak berani mendekat. Hingga tak ada satu pun yang datang mengunjungi kamarnya seperti malam-malam biasanya.

“Ini buku paling lama yang saya buat, sekitar 7-8 bulan. Saya takut. Apalagi sejak kecil, orangtua saya selalu melarang keluar rumah saat Maghrib atau senja,” ucapnya.

Sebab saat senja, hantu yang punya energi lebih besar dari waktu harinya dalam satu hari bermunculan, seperti kolongwewe.

Awal pertemuan

Awal pertemuan Risa dengan Sukma terjadi pada tahun 2016. Saat itu, ia bermimpi buruk dan mendengar kawih (gumaman lagu Sunda).

“Pas bangun, ada dia di sebelah saya sambil ngahariring (bergumam lagu Sunda). Gumaman itu akhirnya saya jadikan lagu,” tuturnya.

Sukma, sambung Risa, berasal dari hutan di Tol Cipularang. Kemungkinan, Sukma awalnya menumpang di mobil Risa hingga akhirnya ia ingin berkomunikasi dengan Risa.

Sukma adalah seorang penari yang memiliki dua anak. Setelah tua, ia tidak laku hingga ia tertarik melakukan pesugihan.

“Setelah melakukan pesugihan, job menarinya banyak. Alasan dia nari untuk anak. Namun ternyata ada yang harus ia tumbalkan yakni anaknya,” ucapnya.

Ia akhirnya menuliskan cerita Sukma atas izinnya. Ia berharap, setelah dituliskan dalam karya berupa buku dan lagu, Sukma bisa pergi dari Risa.

“Seperti Asih, ketika dituliskan lewat buku dan lagu, ia akhirnya pergi,” ungkapnya.

https://entertainment.kompas.com/read/2018/11/15/190336410/dalam-sandekala-risa-saraswati-kenalkan-sosok-sukma-yang-menakutkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke