Sebelumnya, salah satu member BTS, Jimin, menuai kontroversi karena mengenakan t-shirt bergambar bom atom.
Sebagai informasi, 70 persen korban bom atom Korea berasal dari Hapcheon dan banyak korban bom atom yang menetap di daerah ini setelah kembali dari Hiroshima pascaperang. Karena itu, Hapcheon disebut sebagai Hiroshima Korea.
"Karena ada kemungkinan besar bahwa korban terluka (akibat insiden itu), kami berpikir bahwa adalah kewajiban kami untuk menghubungi mereka secara pribadi. Meskipun kami tak berniat apa-apa, jika ada korban yang terluka oleh (penggunaan t-shirt itu), kami sangat meminta maaf," kata perwakilan dari Big Hit, Lee Jin Hyung.
Permintaan maaf tersebut ia sampaikan saat mengunjungi Museum Bom Atom Hapcheon pada Jumat siang. Ia juga mengadakan pertemuan pribadi dengan sekitar 10 perwakilan dari Asosiasi Korban Bom Atom Korea untuk meminta maaf.
"Ini bukan pertemuan yang ditujukan untuk media, tetapi untuk bertemu dengan asosiasi dan korban secara langsung," tambah Lee Jin Hyung.
Setelah pertemuan tertutup tersebut, asosiasi kemudian memberi pernyataan resmi bahwa para korban bom atom Korea memahami dan bersimpati atas rangkaian kejadian tersebut.
"Setelah mengeluarkan isu tentang t-shirt member BTS yang menggambarkan pemboman atom, Jepang--pelaku kejahatan perang--bersikap seolah-olah mereka satu-satunya negara di dunia yang terkena bom atom, ketimbang meminta maaf," ujar Pemimpin Asosiasi Lee Gyu Yeol.
“Saya tidak dapat menyembunyikan keterkejutan saya atas bagaimana beberapa media Jepang tak berpikir berdasarkan sejarah, mencoba untuk menghentikan penampilan BTS di sana, menunjukkan sikap munafik, bukannya mencoba membangun sentimen publik di mana (warganya) dapat mencerminkan sejarah agresi negara mereka," tambahnya.
Lee Gyu Yeol menambahkan lagi bahwa daripada berpikir bahwa Korea mencapai kemerdekaan karena bom atom, ia ingin semua orang fokus pada sifat tidak manusiawi dari bom itu.
"Saya berharap otoritas dan media Jepang tidak membelokkan sentimen publik dan tidak mengganggu aktivitas BTS yang tak bersalah. Jangan sampai mereka menggunakan permintaan maaf dari agensi BTS untuk mendorong sentimen publik antiKorea," ujarnya.
Sebelumnya, Big Hit Entertainment merilis pernyataan resmi tentang kontroversi seputar BTS. Mereka memberikan penjelasan tentang pakaian-pakaian yang pernah dikenakan oleh member BTS di masa lalu, termasuk yang bergambar bom atom dan simbol Nazi.
Mereka menyatakan bahwa akan meminta maaf kepada asosiasi korban bom atom di Jepang maupun Korea serta Simon Wiesenthal Center.
Pada 13 November, Simon Wiesenthal Center "menyambut" positif permintaan maaf dari Big Hit di situs web resmi mereka.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/11/16/173458710/agensi-bts-minta-maaf-kepada-korban-bom-atom-di-korea