Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Suzzanna: Bernapas dalam Kubur, "Menghidupkan" Lagi Sang Ratu Horor

Mereka adalah dua sutradara Anggy Umbara dan Rocky Soraya yang berpadu meramu cerita Suzzanna lewat rumah produksi Soraya Intercine Films

Film ini mengisahkan Suzzanna (Luna Maya) dan Satria (Herjunot Ali) yang menikah selama tujuh tahun, tetapi belum dikaruniai anak.

Pada akhirnya, Suzzanna mengetahui dirinya hamil. Kabar itu datang bertepatan dengan rencana dinas Satria. Petinggi sebuah pabrik manufaktur diutus oleh atasannya bertugas ke Jepang.

Kondisi ini dimanfaatkan empat karyawan Satria, yakni Jonal (Verdi Solaiman), Umar (Teuku Rifnu), Dudun (Alex Abbad), dan Gino (Kiki Narendra) yang berniat merampok rumah Satria saat rumah sepi. Mereka kesal karena Satria tidak menaikkan gaji mereka.

Rencana mereka tidak berjalan mulus. Perampokan itu malah menjadi malapetaka, dan Suzzanna tewas di tangan mereka.

Mereka lalu mengubur jenazah Suzzanna di belakang rumah, yang berdekatan dengan tanaman melati. Anehnya, keesokan harinya, Suzzanna tetap beraktivitas seperti biasa di rumah.

Dalam sebuah adegan yang dinarasikan oleh Rojali (Opie Kumis), pembantu Suzzanna, mitos menyebutkan bahwa seorang wanita yang meninggal dalam keadaan mengandung, ia akan berubah menjadi sundel bolong. Misi sundel bolong adalah membalas dendam hingga arwahnya tenang.

Selama 2 jam 5 menit, film tersebut menampilkan kengerian dan teror-teror mencekam yang tidak ada henti dari sundel bolong.

Teror pertama sundel bolong menghampiri Dudun. Lalu, berturut-turut kepada Gino, Umar, dan Jonal. Mereka yang melakoni peran antagonis bakal menerima ganjaran kematian yang sadis dan brutal.

Jika pernah menonton film The Doll 2 dan Sabrina, yang digarap oleh Rocky dan pemainnya diperankan oleh Luna, adegan-adegan itu nyaris mirip.

Namun, film tidak hanya berkutat soal horor. Trio pembantu rumah tangga Suzzanna, yakni Mia (Asri Welas), Rojali (Opie Kumis), dan Tohir (Ence Bagus) sukses membuat penonton terbahak-bahak. Kehadiran mereka melepas rasa tegang yang mendera.

Ditunjang prostetik dan rias wajah yang bagus, Luna Maya sangat mirip Suzzanna. Begitu juga dengan gerakan tubuh, nada suara, ekspresi genit, hingga cara meneror sebagai sundel bolong.

Satu hal perlu diketahui. Jika pernah menyaksikan Suzzanna memakan bunga melati, Anda harus siap-siap menahan rasa takut. Di situlah dendam Suzzanna terbalaskan.

Satu lagi yang menjadi khas Suzzanna, suara tawanya yang menyeramkan.  Lengkingan tawa Luna akan membuat bulu kuduk kalian merinding.

Ada pun latar era 1980-an terasa kental mulai dari busana yang digunakan para pemain, gaya rambut, hingga properti yang digunakan.

Bahkan skenario yang digarap Bene Dion Rajagukguk, Sunil Soraya, dan Ferry Lesmana ini mengusung skenario lawas.

Secara keseluruhan, Rocky, yang menggantikan Anggy diposisi sutradara mampu meramu konflik dengan cukup baik. Rocky juga meminimalisir jumpscare. Meski demikian, bukan berarti film horor tanpa jumpscare tidak menyeramkan.

Sejak diputar pada Kamis (15/11/2018), film ini sudah mencetak rekor sebagai film dengan jumlah penonton terbanyak di hari pertama penayangannya.

Hal itu diungkapkan oleh pemeran Suzzanna, Luna Maya dalam akun Instagram-nya.

"1 hari 207,462 penonton. Suzzanna bernapas dalam kubur telah memecahkan rekor opening day film horror Indonesia. Terima kasih Indonesia," tulis Luna dalam keterangan foto seperti yang dikutip Kompas.com, Sabtu (17/11/2018).

Prestasi itu berlanjut. Dalam tiga hari penayangannya di bioskop-bioskop di seluruh Indonesia, Suzzanna: Bernapas dalam Kubur sudah meraup 721.872 penonton.

https://entertainment.kompas.com/read/2018/11/19/053500110/suzzanna--bernapas-dalam-kubur-menghidupkan-lagi-sang-ratu-horor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke