Ario meraih penghargaan tersebut dalam aktingnya di film Sultan Agung, produksi Mooryati Soedibyo Cinema & Dapur Film.
Ia mengalahkan nomine lainnya yakni Adipati Dolken (Posesif), Dion Wiyoko (Terbang: Menembus Langit), Gading Marten (Love for Sale), dan Vino G Bastian (Chrisye).
“Saya lupa berterima kasih pada Hanung Bramantyo (sutradara), Bu Mooryati, dan teman-teman dari Yogyakarta,” tutur Ario di Gedung Sate Bandung, Sabtu (24/11/2018).
Ario mengatakan, teman-teman di Yogyakarta tersebut sangat membantu dirinya dalam berbahasa Jawa, mengerti budaya Jawa, dan memudahkan dirinya menyelami karakter di film Sultan Agung.
“Mereka itu guidance saya dalam film ini,” ucapnya.
Semua proses tersebut, sangat ia sukai. Sebab, sebelum film diproduksi ada banyak hal yang harus dilakukan aktor. Mulai dari meneliti karakter aktor, riset suasana era cerita, dan lainnya.
“Saya mencintai proses itu,” tuturnya.
Ia pun mempersembahkan piala itu untuk para artis peran pendatang baru. Sebab masuk dan berjuang di industri ini tidaklah mudah, dan ia pernah mengalami hal itu.
“Ini (piala) untuk semua orang yang terlibat dalam film. Piala ini untuk mereka yang tengah berjuang di industri ini,” pungkasnya.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/11/25/084555410/ario-bayu-persembahkan-piala-ffb-untuk-yang-tengah-berjuang-di