"Ini dia yang saya tunggu," kata beberapa penonton saat Indra menapaki panggung.
"Jazz yang sesungguhnya ada pada permainan Indra Lesmana malam ini," kata penonton lainnya.
Malam tadi, Indra tidak sendirian. Ia tampil ditemani putri sulungnya, Eva Celia. Kolaborasi ayah dan anak itu menghasilkan musik indah ditambah iringan debur ombak Senggigi.
"Saya baru pertama kali ke Lombok. Wow... ombak. Kalian kena ombak ya? Aku baru pertama kali ke Lombok ini, Ayah juga pertama kali," Eva menyapa ribuan penonton di depan panggung.
Di panggung Senggigi Sunset Jazz 2018, Eva membawakan lagu-lagu yang sudah akrab di telinga publik Indonesia. Salah satunya adalah "Tak Akan Ada Cinta yang Lain" milik Dewa 19.
"Hmmm... Pernahkah terbersit olehmu.. aku pun takut kehilangan...," Eva Celia menyanyi dengan tangan menunjuk ke arah penonton.
"Dirimu...," para penonton pun urun suara.
Selain Eva Celia dan Indra Lesmana, Senggigi Sunset Jazz 2018 juga menampilkan antara lain Andien, Pusakata, RAN, dan Vina Panduwinata.
Pada kesempatan sebelumnya, Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid mengatakan konsep Senggigi Sunset Jazz 2018 mengutamakan gerakan Lombok bangkit, bahkan Lombok yang telah bergerak lebih cepat atau berlari.
"Konsep psikoterapi yang ditawarkan dalam event jazz kali ini adalah untuk kepentingan masyarakat Lombok," kata Fauzan.
Fauzan menyadari genre musik jazz tidak ditujukan kepada semua kalangan masyarakat, melainkan kepada wisatawan dan generasi milenial.
"Tetapi masyarakat sebenarnya bisa menikmati musik ini, karena musik itu sifatnya universal dan cara menghilangkan trauma pascagempa adalah bahagia dengan musik," lanjut Fauzan.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/12/10/090608910/diiringi-debur-ombak-senggigi-indra-lesmana-dan-eva-celia