Video musik ini merupakan hasil karya Cheverly Amalia, sineas sekaligus penyanyi dan artis peran yang berasal dari Indonesia dan pindah ke Los Angeles, California, AS.
Beberapa festival film itu adalah Los Angeles Cinefest dan Hollywood Screening Film Festival di AS, Short Milan Festival di Italia, dan Bridges International Film Festival di Yunani.
"Awal mulanya juga enggak nyangka sih. Sebenarnya kan ini music video. Chevy masukinnya bukan hanya di kategori music video, tapi ke short film-nya juga," papar Cheverly Amalia, yang biasa dipanggil Chevy, kepada VOA Indonesia belum lama ini.
Lagu "Cage" berbahasa Inggris, dinyanyikan oleh Chevy, dan merupakan hasil kolaborasinya dengan komposer Indonesia Ferhat Bach Mario pada 2017.
Lagu tersebut merupakan soundtrack dari film yang tengah digarap oleh Chevy.
"Memang prosesnya kan satu-satu ya, karena ngerjain semuanya sendiri," kata perempuan yang lahir pada 1983 ini lalu tertawa.
Cheverly Amalia menambahkan bahwa video musik ini memang ia daftarkan ke banyak festival film internasional di Amerika, Asia, dan Eropa, termasuk festival daring di internet.
Salah satunya, Audience Award Festival. "Cage" menang pada babak final pemilihan oleh para penonton.
"Chevy memang lebih ke arah prestasi ya, kepingin banget project-project Chevy diikutkan ke festival-festival, biar dinilai sama yang udah ahli," ujarnya.
Chevy juga meraih beberapa nominasi dalam festival-festival film lainnya. Ia juga masih menunggu pengumuman dari beberapa festival lain yang juga ia ikuti.
"Yang udah dapat award ada di Los Angeles Cinefest, itu semi-finalis untuk kategori Best Music Video atau Short Film, Hollywood Screening Film Festival sebagai semi-finalis juga (untuk) Best Music Video and Female Director, Newcomers Hollywood Film Festival, saya dapat honorable mention untuk Newcomer Female Director, terus saya masuk di Bridges International Film Festival di Yunani (dapat) Best Female Director and juga music video. Itu nominasi ya," tuturnya.
Video musik "Cage" bercerita tentang kehidupan seorang perempuan yang selalu dihantui oleh hal-hal negatif, yang telah membuatnya kehilangan jati diri.
"Mentalnya dicuri, jadi lost character itu," tambahnya.
Untuk penggarapan video musik ini, Cheverly Amalia mengambil tiga lokasi yang berbeda di Amerika dan bekerja sama dengan beberapa seniman asal Indonesia.
"Dela Dewi (penata busana), salah satu pemain di music video 'Cage', dia aku kasih peran antagonisnya itu yang jadi maleficent. Terus, aku juga menghadirkan artis Indonesia Cynthiara Alona. Terus, aku juga menghadirkan ada model namanya Yemima, kalau enggak salah dia Miss Asia," kata Chevy.
Menjadi tantangan tersendiri bagi Cheverly Amalia ketika harus mengarahkan para penampil di depan kamera sambil berada di belakang dan sekaligus di depan kamera.
"Aku agak kesulitan, karena aku juga ikut di dalamnya dengan pakaian yang (ala) princess enggak jelas itu. Kan berat roknya. Jadi, sambil bawa-bawa kamera gitu kan," cerita Chevy sambil tertawa.
Walaupun ada kru yang membantunya, Chevy bertekad untuk mengerjakan semuanya sendiri.
"Biar aku tahu, ngerasain, kalau sampai terjadi apa-apa seperti sekarang di festival, aku PD (percaya diri) saja untuk kasih tahu, 'Ya, that's my work'," imbuhnya.
Cheverly Amalia berharap karya-karyanya bisa diterima oleh masyarakat. Ia juga berharap masyarakat menghargai pula produk kecil, bukan produk yang besar saja layaknya film berdurasi panjang.
Menurut ia, produk kecil juga bisa menghasilkan prestasi.
"Yang penting semua Chevy ngerjain sendiri. Talenta yang Chevy punya, Chevy tuangkan semua ke produk yang Chevy lagi buat itu. Mau itu kecil, mau itu besar, enggak ada masalah. Yang penting bukan memberikan sesuatu yang negatif. Harus yang positif ya, apalagi prestasi. Dan, buat Chevy pribadi, selama Chevy bisa memvisualkan sesuatu yang ada di kepala Chevy ini, itu adalah sesuatu kebahagian yang sangat dalam," tuturnya.
Nama Cheverly Amalia sudah dikenal di dunia hiburan Indonesia sejak 1995. Pada 2013 ia pindah ke AS untuk menempuh pendidikan di New York Film Academy di New York dan Los Angeles.
Pada 2016, Chevy merilis film pertamanya yang bertema thriller psikilogis, Blackout Experiment," yang berhasil tembus di ajang Hollywood Reel Independent Festival dan diputar perdana di Laemmle Music Hall, di Los Angeles, bersamaan dengan film F for Franco, yang dibintangi oleh aktor James Franco.
Bagi yang memiliki cita-cita untuk menembus festival film internasional, Cheverly Amalia berpesan agar selalu percaya dengan potensi dari karya yang dihasilkan.
"Harus percaya karya kita itu ada potensi untuk diikutkan ke kompetisi festival dunia. Semua film maker, seniman, kita semua memiliki keunikan dan kelebihan masing-masing dalam karya kita," ujarnya.
Tidak lupa Chevy juga berpesan agar selalu berdoa yang terbaik untuk setiap hasil karya dan jangan lupa untuk menjadi orang yang rendah hati.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/12/10/131337110/video-musik-cheverly-amalia-dari-indonesia-tembus-beberapa-festival