Burgerkill dan Deadsquad memiliki rute berbeda dalam perjalanan tur mereka yang dimulai pada 15 Oktober 2018 itu. Tur Deadsquad dimulai dari Austria, Jerman, Swiss, Perancis dan Belanda.
Sedangkan Burgerkill "menyerbu" negara-negara seperti Perancis, Belgia, Belanda, Jerman, Ceko, dan Polandia. Terakhir di Amsterdam, Belanda, pada 25 Oktober, keduanya baru dipertrmukan di panggung yang sama.
Sebagai gitaris Deadsquad, Stevie Item mengatakan bahwa tur keliling Eropa kali ini dirasa sangat spesial.
"Tur Eropa ini adalah pengalaman terbaik yang kami dapatkan bersama Supermusic. Kami menjelajah hampir semua daratan Eropa dan berpetualang menggunakan van. Ini adalah hal yang menantang baik secara fisik maupun mental," kata Stevi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (17/12/2018).
Terlebih selama tur CD dan merchandise mereka laku keras. Hal ini seakan menunjukkan bahwa musik mereka mendapatkan sambutan yang hangat di sana.
“Ada banyak pelajaran yang kami dapat dari industri live music Eropa. Kami bisa bertemu kemudian membangun networking dengan orang-orang baru dan berpengalaman,” ujar Stevie.
Sementara bagi Burgerkill, tur ini sekaligus membuka komunikasi dan jaringan dengan para pelaku dan penggemar musik metal.
"Kami juga bangga dengan apresiasi mereka terhadap musik Burgerkill. Ini bukti bahwa musisi metal Indonesia juga punya kualitas dan kekuatan untuk menggebrak dunia," papar sang gitaris, Eben.
Selama tur berlangsung Burgerkill juga memanfaatkan momen tur ini dengan membuat video klip.
"Buat kami, ini tur yang paling menyenangkan. Banyak hal seru selama 20 hari di sana dan tidak hanya sekadar manggung. Shooting videoklip dan video dokumenter juga menjadi agenda yang seru. Semuanya kami kerjakan sendiri, serba spontan dan apa adanya,” terang Eben.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/12/17/161844910/cerita-deasquad-dan-burgerkill-usai-invasi-eropa