Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saat Tsunami Banten, Ifan Seventeen Ditimpa Panggung hingga Tergulung Ombak

Melalui wawancara via telepon dengan TVOne yang dikutip Kompas.com pada Minggu (23/12/2018), Ifan mengisahkan pengalamannya saat tiba-tiba panggung tempatnya tampil dihantam tsunami.

"Kami baru main lagu kedua, terus memang kami enggak tahu apa yang terjadi. Tiba-tiba panggungnya kebalik, atapnya nimpa kami semua," ujar Ifan.

"Terus masuk ke dalam air laut yang penuh lumpur, nelen air laut banyak, tergulung-gulung. Kaki di atas kepala di bawah, besi di mana-mana, kayu di mana-mana. Kepentok sana, kepentok sini," tambahnya.

Menurut Ifan, kemungkinan karena itulah banyak korban yang mengalami patah tulang atau terluka parah. Salah satunya adalah adiknya yang kakinya patah.

"Terus yang cukup parah itu operator Seventeen yang tulang rusuknya patah sama manajer Seventen Mas Reza, kepalanya robek," ujar Ifan.

Ia sendiri juga mengalami luka, namun tak separah yang lain. Meski begitu, Ifan mengaku sempat terseret jauh hingga terapung-apung di laut selama dua jam.

"Itu juga udah hampir menyerah, sampai saya bisa menggapai sebuah box. Alhamdulillah saya selamat, hanya luka-luka. Alhamdulillah, kliniknya penanganannya cukup bagus, jadi semua sudah tertangani, lagi pada istirahat," kata Ifan.

Namun, pemain bass Seventeen, M Awal Purbani, dan Road Manager mereka yang bernama Oki Wijaya diketahui meninggal dunia.

Sementara gitaris dan drummer Seventee, Andi dan Herman, sampai saat ini belum ditemukan. Begitu pun dengan istri Ifan, Dylan Sahara.

https://entertainment.kompas.com/read/2018/12/23/141018410/saat-tsunami-banten-ifan-seventeen-ditimpa-panggung-hingga-tergulung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke