Said mengatakan, dirinya telah cukup lama bersahabat dengan Herman yang merupakan pemain gitar Seventeen tersebut. Mereka sering mengaji bersama.
"Dia (Herman) kalau di kamar kadang isengnya timbul, ane lagi ngapain tiba-tiba dia foto candid dikirim ke grup, (Said) di-bully di grup, sekarang berasa rindunya (setelah meninggal)," ucap Said saat ditemui di acara tahlilan Herman di Kompleks perumahan DPR, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (25/12/2018) malam.
Menurut Said, ia sering berdiskusi bersama Herman semasa hidupnya untuk membicarakan banyak hal. Kata Said, Herman adalah orang yang sangat asyik untuk diajak berdiskusi.
"Herman itu udeh kayak keluarga, jadi hampir tiap hari kalau enggak ada kerjaan, ane enggak shooting Herman enggak nyanyi kita ngumpulnya di sini (rumah Herman) apapun keadaannya kite pasti pada ngumpul di sini," ungkap Said.
Said pun mengaku, kini ia selalu teringat setiap momen kebersamaan dirinya dengan Herman.
"Ane terkenangnye tiap keluar kota pasti satu kamar sama Herman, keseringan yang ane ingat terakhir waktu bintang tamu ke Cirebon, Jogja, Magelang," ungkap Said.
Sebagai informasi, Herman menjadi salah satu personel Seventeen yang meninggal akibat terjangan gelombang tsunami Banten pada Sabtu (22/12/2018) malam.
Herman ditemukan sehari setelah peristiwa, jenazah Herman kini telah dimakamkan di Ternate, kampung halaman keluarga.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/12/26/112925110/said-bajuri-rindu-kejahilan-herman-seventeen