Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenang Dian Pramana Poetra dalam Karya-karyanya..

Selama kariernya di industri musik, Dian sudah menelurkan banyak karya, khususnya di era '80-an dan '90-an. Beberapa karyanya antara lain lagu "Masih Ada", "Semua Jadi Satu", "Biru", "Kau Seputih Melati", "Keraguan", dan masih banyak yang lain.

Selain sebagai pencipta lagu, Dian juga dikenal sebagai penyanyi, produser dan pengarah musik. Musik-musik yang dihasilkan Dian memiliki aliran musik jazz dan pop.

Tak hanya berisi cerita cinta dan kehidupan, beberapa lagu karya Dian PP juga ada yang beraliran religi, misalnya lagu dengan judul "Dunia Akhirat", "Syahadat", dan "Alfatihah".

Selain bernyanyi solo, ia juga tergabung dalam duo bernama 2D, bersama Deddy Dhukun. Sempat juga Dian melakukan beberapa kolaborasi dengan musisi lain, misalnya Fariz RM dan Ika Ratih Poespa.

Sejak 1983, setidaknya sudah ada 13 album musik yang ia garap, terdiri dari album solo, kolaborasi, dan album 2D bersama Deddy Dhukun.

Dalam perjalanannya, Dian sempat merasa ragu untuk melanjutkan kiprahnya di dunia musik. Maju-mundur langkah Dian sempat terjadi, karena selera musik masyarakat ketika itu mulai diisi dengan aliran alternatif oleh kalangan muda.

Ia pun memutuskan untuk tidak berkarya sementara waktu, daripada tidak tahu pasar mana yang akan ia sapa dengan karyanya.

Namun, berkat dukungan orang-orang terdekatnya yang menginginkan Dian kembali membuat lagu, ia pun memutuskan untuk membuat beberapa lagu baru. Dian kini mengemasnya bersama beberapa lagu lamanya dengan kemasan berbeda pada 1999.

Meskipun namanya sudah jarang terdengar, namun karya-karyanya masih banyak diakui. Hal itu terlihat dari banyaknya penyanyi masa kini yang me-recycle lagu-lagunya.

Terakhir, Dian PP tampil dalam sebuah konser kangen bersama 2D pada awal tahun ini, tepatnya 26 Januari 2018. Tidak sendirian, dalam acara bertajuk "Back Story Music Concert" itu, 2D tampil sepanggung dengan Vina Panduwinata, Benito, Ahmad Irfan, dan Agus Muharam.

Kehidupan pribadi tak terekspose

Dikutip dari pemberitaan Kompas pada 18 Desember 1991, laki-laki kelahiran Medan, 2 April 1961 ini menikahi seorang gadis indo berkewarganegaraan Australia bernama Amanda Sari Beilby secara sederhana di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada 17 Desember 1991.

Saat itu, Dian berusia 29 tahun sementara Amanda 13 tahun di bawahnya, yakni 16 tahun. Dari pernikahan tersebut, Dian dikaruniai seorang anak perempuan bernama Alana Pramanda Poetri Bielby yang saat ini sudah beranjak dewasa.

Kehidupan pribadi seorang Dian PP juga jarang muncul di permukaan, tidak ada kabar miring atau negatif yang menerpa mereka. Hingga akhirnya Dian dinyatakan meninggal karena serangan kanker darah atau leukimia yang sudah memasuki stadium akhir.

Mirisnya, pihak keluarga baru mengetahui diagnosis itu dari dokter, hanya beberapa hari sebelum akhirnya Dian berpulang. Pemeriksaan baru dilakukan setelah Dian mengeluhkan sakit punggang yang ia rasakan.

Ungkapan belasungkawa pun berdatangan dari sahabat-sahabat dekatnya melalui kolom komentar di unggahan tersebut.

Selamat jalan sang musisi, semoga tempatmu indah, seindah nada-nada yang kau rangkaikan.

https://entertainment.kompas.com/read/2018/12/28/112656510/mengenang-dian-pramana-poetra-dalam-karya-karyanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke