Setelah diadaptasi, jalan cerita, penokohan, sinematorgrafi, dan lambang-lambang yang ada dalam versi game buatan Rahmat Imron itu pun dapat dinikmati dalam versi layar lebar .
"Semua yang ada dalam film ini berasal dari game hasil gua ngomong sama Imron," ujar Kimo saat berbincang di redaksi Kompas.com di Menara Kompas, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Kimo mengatakan, jika ada pengembangan, dia melakukannya untuk melengkapi narasi cerita film DreadOut.
"Kenapa ada kebaya merah (seorang tokoh dalam film)? Menurut dia dari mana? Background dia? Apa? Akhirnya gua harus meng-create ceritanya. Misalnya kenapa ada portal itu? Kan portal bahasa sansekerta. Kami cari Sunda kuno," ucapnya.
Sebagai informasi, dalam versi game-nya ada sebuah portal yang akan membawa manusia ke dalam dimensi lain. Menurut Kimo, ia ingin menarik rasa penasaran penonton agar mencari tahu sendiri tentang apa yang menjadi tanda tanya dalam film ini.
"Semoga penonton akan tanya, kami akan menjawab ini sedikit-sedikit, tapi enggak akan kami jawab semua," ucap dia.
Film ini mengisahkan bagaimana Linda yang memiliki kekuatan supranatural bisa terjebak di dalam "DreadOut" bersama kakak-kakak kelasnya.
DreadOut menjadi game indie horor yang populer di platform internasional STEAM dan menjadi semakin popular ketika PewDiePie (YouTuber Internasional) memberikan ulasan positif terhadap game ini.
Film ini rencananya akan tayang di bioskop Indonesia pada 3 Januari 2019 besok.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/01/02/161143510/kimo-stamboel-adaptasi-seluruh-unsur-game-dreadout-untuk-filmnya