Istri mendiang Herman "Seventeen" Sikumbang, Juliana Moechtar, bercerita bahwa suaminya sering membawakan lagu itu beberapa hari sebelum gitaris tersebut meninggal dunia.
"Sekarang semua orang, di mana-mana, lagu itu selalu diputar. Padahal, dia (Herman) terakhir sering nyanyi lagu itu," tutur perempuan yang akrab disapa Ully itu ketika menghadiri konser penggalangan dana untuk mereka yang terkena dampak Tsunami Selat Sunda, di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (6/1/2019) malam.
Bagi finalis Puteri Indonesia 2010 ini, itu merupakan firasat bahwa Herman akan pergi untuk selamanya.
"Emang tanda-tanda dia mau pergi, karena emang itu yang selalu dia mainin di rumah," ucap Ully.
"Akhir-akhir itu memang almarhum sering nyanyiin lagu itu. Pernah dia di ruang tamu saya ledekin, apa sih lagu hitam putih, sambil bercanda," tambahnya.
Ully menjelaskan bahwa sebenarnya "Kemarin", yang dirilis pada 2016, ditujukan untuk mengenang mendiang Gus Dur.
"Ya itu buat haul Gus Dur, jadi dia buat itu video Gus Dur hitam putih. Terus, temannya bilang, 'Kenapa sih kamu bikin lagu hitam putih, kayak orang meninggal?' Terus, dia kaget. 'Oh ya, emang kayak orang meninggal, memang ceritanya untuk orang meninggal'," kisahnya,
"Tapi, saya merasa bangga karena lagu itu sekarang sering diputar, padahal lagu beberapa tahun lalu," imbuhnya.
Herman Sikumbang merupakan salah satu korban meninggal dunia ketika Tsunami Selat Sunda menghantam Tanjung Lesung, Banten, pada Sabtu (22/12/2018) malam.
Ketika itu, ia bersama rekan-rekan Seventeen-nya sedang mengisi sebuah acara gathering di sana.
Selain Herman, pemain bas Muhammad Awal Purbani, drummer Windu Andi Darmawan, road manager Okky Wijaya, dan kru Rukmana Rustam juga meninggal dunia.
Dari para personel Seventeen, vokalis Riefian Fajarsyah saja yang selamat.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/01/07/203849810/istri-herman-seventeen-sering-nyanyikan-lagu-kemarin-sebelum-meninggal