Sebab, Timo selama ini dikenal dengan film-filmnya yang brutal dan berdarah-darah.
"Iya, kami meminta untuk menahan diri," ujar Iman saat berbincang dengan Kompas.com di Cozyfield Gramedia Pondok Indah Mall 1, Jakarta Selatan, Rabu (23/1/2019).
Iman berujar, sebenarnya gaya brutal dari Timo tidak masalah untuk diterapkan ke dalam film yang ceritanya berasal dari studio komik BumiLangit karya mendiang Ganes Thiar Santosa itu.
Menurut dia, dari sisi cerita, Si Buta atau Barda Mandrawata punya kemurkaan terhadap musuhnya lantaran nyawa keluarganya dihabisi musuhnya.
"Tapi, kami membiarkan Timo berkreasi, dan LSF (Lembaga Sensor Film) yang nanti menentukan," kata Iman dengan nada diplomatis.
Saat ini, Iman mengatakan bahwa ia sedang menunggu naskah terakhir yang juga ditulis oleh Timo.
"Kami tinggal tunggu script final-nya," kata Iman.
Kepada Kompas.com beberapa waktu lalu, Timo membocorkan konsep yang ia usung saat menggarap film Si Buta dari Gua Hantu.
"Konsep gua di Si Buta dari Gua Hantu adalah dunia nusantara Indonesia. Itu yang pengin gua angkat sih," ujar Timo.
"Karena gua merasa si Buta walau filmnya akan brutal, tapi juga salah satu film yang mengingatkan lagi bahwa Indonesia ini kaya sejarah tribalisme dan perguruan. Kayak beragam hal dari nusantara," sambungnya.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/01/23/193919810/bumilangit-minta-timo-tjahjanto-tahan-diri-untuk-si-buta-dari-gua