"Buat saya perannya karena judulnya Horas Amang berarti Amang yang ditunggu-tunggu. Ya paling tidak sesuai dengan espektasi yang nonton Amang itu seperti apa. Dan tentu dialek-dialek yang tadi saya bilang, jangan sampai juga saya orang Batak terus dibatak-batakin," kata Cok dalam jumpa pers film Horas Amang di Wasita Graha Gatra, Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (31/1/2019).
Padahal sebagai pria asal Tapanuli, Sumatra Utara, Cok tentu menguasai dialek Batak dengan baik.
"Makanya kita akan muncul nanti dengan Bahasa Indonesia tapi masih ada kesan Batak," ujar Cok.
Cok menjelaskan, meski film ini berlatar budaya Batak, pesan yang disampaikan bersifat universal, yang bisa dinikmati oleh semua suku.
"Ceritanya tentang ayah yang mendidik anaknya. Jangan sampai sudah hidup di kota besar terus lupa sama sopan santun, adat istiadat. Dan tugas si Amang itu untuk mengingatkan itu. Jadi enggak hanya untuk orang Batak aja," ucap Cok.
Film Horas Amang akan mulai proses shooting di Pulau Samosir, termasuk di kawasan Danau Toba, pada 3 Februari 2019 mendatang. Pengambilan gambar kemudian dilanjutkan di Jakarta.
Film yang dibintangi oleh Cok Simbara, Piet Pagau, Novita Dewi, Tanta Ginting dan Jack Marpaung ini direncanakan tayang pada pertengahan tahun 2019.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/01/31/164715610/cok-simbara-saya-tak-mau-ngomong-dibatak-batakin-di-horas-amang