Film itu masih akan berkisah tentang seorang ayah, yang dalam budaya Batak disebut amang, yang merasa sedih karena ketiga anaknya tak lagi mengenal budaya Batak.
Produser film Horas Amang, Jufriaman Saragih, mengatakan bahwa film itu memang akan kental dengan budaya Batak. Bahkan, para pemeran utamanya juga benar-benar berdarah Batak.
"Om Cok Simbara sebagai Amang. Yang membedakan film ini dengan film Batak lainnya, ini kami menggunakan pemeran yang memang orang Batak. Banyak film yang (para pemainnya) bukan otang Batak, jadi logatnya dibikin-bikin. Jadi, di sini dialegnya tidak dibikin-bikin, natural," ujar Jufri dalam jumpa pers film Horas Amang di Wasita Graha Gatra, Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (31/1/2019).
Selain itu, film yang disutradarai oleh Irham Acho dan Steve Wantania tersebut akan pula menggunakan lagu latar berbahasa Batak.
"Kami menggunakan soundtrack 'Anakku Naburju'. Ada juga beberapa lagu asli Batak, dengan musik gondang. Kami akan menjaga betul-betul khas Bataknya," ucap Steve Wantania.
Jufriaman Saragih menambahkan bahwa film yang diangkat dari naskah milik Ibas Aragi itu diharapkan akan mampu mengajak generasi muda untuk kembali kepada keluarga dan budaya.
"Melalui film ini akan bangkit generasi yang cinta keluarga, menghargai dan menyayangi orangtua. Back to family, kembali kepada budaya yang diajarkan orangtua," kata Jufri.
Shooting film Horas Amang akan dimulai di Danau Toba dan Pulau Samosir, Sumatera Utara, pada 3 Februari 2019.
Shooting tersebut akan dilanjutkan di Jakarta.
Film yang dibintangi oleh Cok Simbara, Piet Pagau, Novita Dewi, Tanta Ginting, dan Jack Marpaung itu dijadwalkan akan mulai dipertontonkan di bioskop-bioskop pada pertengahan 2019.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/01/31/165856310/dari-pertunjukan-teater-horas-amang-akan-diangkat-ke-layar-lebar